Kerjasama ini turut disambut baik oleh Abdullah, menurutnya, kedua program tersebut dapat mendukung pengembangan Kabupaten Banyuwangi sekaligus mendorong perekonomian masyarakat yang ada di dalamnya. Mengingat layanan berbasis online kini terus meningkat penggunaannya.
“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, terdapat 1.298 toko kelontong dan 637 kedai makanan pada 2020 yang memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Karenanya, kami sangat berterima kasih kepada Grab atas komitmen yang ditunjukkan untuk kabupaten Banyuwangi,” tutur Abdullah.
GrabProtect turut hadir di Banyuwangi
Selain dua kerjasama diatas, Grab turut memboyong layanan GrabProtect, guna memastikan rutinitas berkendara yang aman bagi para konsumen dan mitra pengemudi.
Layanan GrabProtect ini meliputi teknologi deklarasi kesehatan online dan mask selfie, berupa pengambilan foto selfie menggunakan masker setelah melengkapi formulir deklarasi bagi para mitra pengemudi.
Armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect di Banyuwangi juga diberikan partisi plastik tebal sebagai pemisah antara penumpang dan pengemudi.
Grab juga mendirikan posko sanitasi untuk membersihkan kendaraan para mitra yang sekaligus menjadi lokasi distribusi alat kebersihan dan masker.
Baca Juga: Doyan Makanan Pedas? Yuk Buat Resep Seblak Samyang yang Bikin Mabuk Kepayang
Grab juga meminta penumpang maupun mitra pengemudi untuk menolak pesanan jika salah satu pihak tidak menggunakan masker. Melalui opsi “pengemudi/penumpang tidak memakai masker” Grab tidak akan memberlakukan denda kepada dua belah pihak.
Diharapkan, peluncuran protokol dan armada GrabProtect dapat membantu masyarakat agar tetap aman dan nyaman beraktivitas di luar rumah, meski dalam kondisi pandemi.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR