Nova.id – Pandemi Covid-19 membuat daya beli masyarakat menurun. Dampaknya, para pelaku usaha dan pengelola tempat wisata pun mengalami penurunan omzet.
Peduli akan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi, Grab mencoba berkontribusi dengan mendukung pemulihan ekonomi di daerah.
Penyedia aplikasi moda transportasi dan kebutuhan sehari-hari tersebut menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di sana.
Terutama, bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pengembangan pariwisata serta kebudayaan.
Kerjasama ini diresmikan melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Country Manager Grab Indonesia Neneng Goenadi, Jumat (27/11/2020).
Neneng menyebut kerjasama ini diharapkan dapat menjadi media peningkatan keterampilan, sekaligus menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, serta memiliki kualitas sumber daya yang unggul di tengah pandemi.
“Grab berharap dapat terus membantu mengembangkan UMKM bidang pariwisata hingga sarana transportasi di Banyuwangi. Hal ini penting untuk membantu Pemkab Banyuwangi dalam mewujudkan visinya masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Selain itu, mendorong peningkatan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia,” ujar Neneng dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Kerjasama ini turut melahirkan dua program strategis, di antaranya yaitu dukungan untuk UMKM melalui pembinaan generasi muda, penguatan UMKM, dan penggunaan layanan Grab pada portal bela pengadaan (sustainable economy co-creation).
Melalui kegiatan ini, para UMKM akan mendapatkan berbagai pelatihan sekaligus berkesempatan untuk menjadi mitra untuk memasok produk mereka melalui layanan Grab serta untuk keperluan Pemkab Banyuwangi
Selanjutnya, Grab juga ikut memberikan program dukungan pariwisata (cultural and tourism co-creation) melalui integrasi layanan transportasi dan e-ticketing berbagai destinasi wisata di Banyuwangi melalui aplikasi Grab, sebagai bentuk promosi wisata.
Kerjasama ini turut disambut baik oleh Abdullah, menurutnya, kedua program tersebut dapat mendukung pengembangan Kabupaten Banyuwangi sekaligus mendorong perekonomian masyarakat yang ada di dalamnya. Mengingat layanan berbasis online kini terus meningkat penggunaannya.
“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, terdapat 1.298 toko kelontong dan 637 kedai makanan pada 2020 yang memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Karenanya, kami sangat berterima kasih kepada Grab atas komitmen yang ditunjukkan untuk kabupaten Banyuwangi,” tutur Abdullah.
GrabProtect turut hadir di Banyuwangi
Selain dua kerjasama diatas, Grab turut memboyong layanan GrabProtect, guna memastikan rutinitas berkendara yang aman bagi para konsumen dan mitra pengemudi.
Layanan GrabProtect ini meliputi teknologi deklarasi kesehatan online dan mask selfie, berupa pengambilan foto selfie menggunakan masker setelah melengkapi formulir deklarasi bagi para mitra pengemudi.
Armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect di Banyuwangi juga diberikan partisi plastik tebal sebagai pemisah antara penumpang dan pengemudi.
Grab juga mendirikan posko sanitasi untuk membersihkan kendaraan para mitra yang sekaligus menjadi lokasi distribusi alat kebersihan dan masker.
Baca Juga: Doyan Makanan Pedas? Yuk Buat Resep Seblak Samyang yang Bikin Mabuk Kepayang
Grab juga meminta penumpang maupun mitra pengemudi untuk menolak pesanan jika salah satu pihak tidak menggunakan masker. Melalui opsi “pengemudi/penumpang tidak memakai masker” Grab tidak akan memberlakukan denda kepada dua belah pihak.
Diharapkan, peluncuran protokol dan armada GrabProtect dapat membantu masyarakat agar tetap aman dan nyaman beraktivitas di luar rumah, meski dalam kondisi pandemi.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR