”Selain screening protokol kesehatan dari mulai suhu tubuh hingga menerapkan 3M, sekolah juga perlu mengatur jumlah siswa yang akan masuk di dalam kelas,” jelasnya.
Kapasitas bisa dikurangi hingga 25% saja yang bisa belajar di kelas, hal ini penting untuk menjaga jarak bagi setiap anak di kelas.
“Serta guru harus berperan aktif sebagai petugas kesehatan yang sigap. Selain itu, maksimalkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), isi stok obat-obatan generik, bahkan jika perlu siapkan petugas medis seperti dokter yang bertugas di sekolah,” tambahnya.
Baca Juga: Mentok Ngajarin Anak Belajar di Rumah? Les Online Jadi Penyelamat
Namun, setiap sekolah pasti memiliki kapasitas yang berbeda.
“Maka dari itu, pemanfaatan layanan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter serta layanan apotek digital dapat menjadi alternatif solusi bagi sekolah.”
Lifepack, apotek digital pertama di Indonesia sebagai penyedia layanan obat terlengkap, yang memberikan inovasi untuk penderita penyakit kronis, turut mendukung pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona.
Baca Juga: Dampingi Anak Belajar dari Rumah, Ekspektasinya Jangan Terlalu Tinggi!
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR