NOVA.id – Dalam rangka merayakan Hari Disablitas Internasional, Grab meluncurkan program peningkatan kapabilitas bagi penyandang disabilitas bertajuk Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood dan program digitalisasi UMKM #TerusUsaha, Grab memperkuat komitmennya untuk menjadi platform yang inklusif.
Melalui program tersebut, Grab memastikan semua orang, tak terkecuali penyandang disabilitas, bisa merasakan manfaat dari ekonomi digital melalui platform Grab.
Baca Juga: Perempuan Harus Tahu! Ternyata Ini 7 Masalah Ekonomi Digital Indonesia
Tahun lalu Grab juga telah mengembangkan program Mendobrak Sunyi untuk memberikan peluang pendapatan melalui GrabKios, peningkatan materi pelatihan mitra pengemudi penyandang disabilitas, dan menghadirkan layanan GrabGerak.
Sejak program tersebut diluncurkan, Grab telah mengakomodasi dan memberdayakan lebih dari 200 penyandang disabilitas di Indonesia.
Selama masa pandemi, penyandang disabilitas di Indonesia terkena dampak negatif salah satunya dari sisi ekonomi.
Baca Juga: Perempuan Hebat, Lakukan Persahabatan dengan Ekonomi Digital yuk!
Menurut survei yang dilakukan oleh Jaringan Difabel Indonesia, sekitar 86% responden yang bekerja di sektor informal mengalami pengurangan pendapatan sebesar 50% - 80%.
Oleh karena itu dengan hadirnya program ini, Grab berharap dapat membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan serangkaian pelatihan peningkatan kapabilitas dan peluang pendapatan sebagai mitra agen GrabKios.
Grab juga menjalin kerja sama dengan Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) serta mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dalam program ini agar penyandang disabilitas bisa memperoleh bekal pengetahuan digital yang memadai.
Baca Juga: Jembatani Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Xendit Layani Kebutuhan Pelaku Bisnis
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia mengatakan, “Pandemi COVID-19 telah memberikan hantaman yang keras terutama untuk para penyandang disabilitas.”
Kurangnya akses dalam pendidikan dan kesempatan kerja membuat mereka lebih rentan dalam memperoleh pendapatan.
“Di Grab, kami terus berusaha menjadi platform yang inklusif, dan kami senang dapat menghadirkan program ini sebagai langkah lain dari Grab untuk terus membantu para penyandang disabilitas,” ujar Neneng.
Baca Juga: Fokus Ekonomi Digital, Gojek Sukses Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia
Di saat banyak saluran penjualan lain yang harus tutup dan membuat para penyandang disabilitas tidak bisa melanjutkan usaha, GrabKios telah membuka kembali peluang usaha mereka agar bisa #TerusUsaha dan bertahan di tengah pandemi melalui digitalisasi bisnis.
Program ini juga sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional yaitu membangun kembali kehidupan yang lebih baik ke arah yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca covid-19.
Melalui program Grab Mendobrak Batas: Peluang Ekonomi Digital Bagi Penyandang Disabilitas, Grab akan mengadakan rangkaian sesi peningkatan kapabilitas yang memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Baca Juga: Jadi Perempuan Pintar, Pahami 3 Istilah Asing dari Ekonomi Digital!
Sesi pertama yaitu Memberi Motivasi Wirausaha Disabilitas.
Sesi ini fokus dalam memberikan pembelajaran dan motivasi dari seorang wirausahawan tunanetra agar para penyandang disabilitas dapat terinspirasi untuk mengatasi tantangan dalam berwirausaha sebagai seorang disabilitas dan mendapatkan semangat dan kepercayaan diri untuk memulai usaha.
Sesi kedua yaitu Memberi Akses Pada Teknologi Melalui Kelas Literasi Digital.
Di dalam sesi ini, para penyandang disabilitas akan diberikan pelatihan penggunaan aplikasi chat untuk menjual produk yang efektif dan menarik serta strategi pemasaran untuk berjualan melalui group dalam aplikasi chat.
Aplikasi chat dipilih sebagai saluran yang cocok karena sudah dimengerti oleh para penyandang disabilitas untuk mereka bisa memasarkan produk dan jasa kepada basis pelanggan yang mereka miliki.
Baca Juga: Komitmen Kurangi Emisi Karbon, Grab Hadirkan Sepeda Motor Listrik di Bali
Sesi ketiga yaitu Modal Pengetahuan Bisnis Digital Bersama GrabKios.
Sesi ini akan mengenalkan peluang usaha baru melalui GrabKios agar para penyandang disabilitas dapat berjualan produk digital dan finansial, seperti kirim uang, pembayaran tagihan, dan pulsa ke komunitas di sekitarnya.
Hal ini akan membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan, selain juga membantu menyediakan layanan digital bagi 170 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan atau yang terbatas.
Dalam sesi ini akan dilatih cara menggunakan berbagai fitur di aplikasi, mulai dari registrasi, transaksi dan menggunakan promosi.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Banyuwangi, Grab Dorong Pemulihan Ekonomi UMKM Wisata
Masing-masing sesi akan difasilitasi oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya seperti Dimas Muharam selaku CEO Kartunet yang merupakan wirausahawan disabilitas dan Indriyatno Banyumurti, Praktisi Literasi Digital - Siberkreasi.
Selain memberikan peningkatan kapabilitas berupa kelas virtual, Grab juga mendukung Konekin untuk memberikan pendampingan kepada mitra agen GrabKios disabilitas yang ingin mengembangkan diri mereka di ekosistem ekonomi digital melalui platform Grab.
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang juga hadir pada acara menyatakan, “Dalam transformasi digital, no one left behind. Pembangunan ekonomi digital inklusif, untuk semua orang, tidak terkecuali bagi mereka yang mempunyai different ability, Difabel.”
Baca Juga: GrabFood Temukan Fakta Menarik Kebiasaan Ngopi Masyarakat Indonesia Sepanjang Pandemi
“Program yang dilakukan Grab, adalah bagian dari perwujudan yang saya sebutkan di atas. Apalagi ini dilakukan di masa pandemi covid-19.”
“Untuk itu kami mengapresiasi dan menyambut baik program yang dilakukan oleh Grab Indonesia yang memberi peluang bagi anak bangsa yg memiliki different ability untuk menjadi mitra Grab.”
“Kami berharap program ini bisa dirasakan dampak positifnya. Dari Kominfo pun akan ikut andil dalam program ini untuk memberikan pelatihan literasi digital agar difabel bisa memperoleh pengetahuan ekonomi digital yang memadai.”
Baca Juga: Kejar Kabar GrabFood: Rekomendasi Makan Mewah dan Hemat dari Presenter Kondang Tanah Air
Atalia Praratya Ridwan Kamil, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat menambahkan, "Pandemi covid-19 ini telah memberikan kerentanan pendapatan bagi masyarakat terutama pada para penyandang disabilitas yang mana mereka lebih rentan terhadap hal ini.”
Beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah antara lain perbaikan proses pendataan penyandang disabilitas agar kebijakan yang diambil tepat sasaran, perluasan jaringan pengamanan sosial agar lebih terbuka terhadap penyandang disabilitas, dan memberikan pelatihan untuk memanfaatkan peluang digitalisasi untuk meningkatkan perekonomian para penyandang disabilitas.
Hal ini penting karena digitalisasi merupakan hal yang krusial dilakukan oleh para wirausaha saat ini.
“Oleh karena itu, saya juga ingin mengapresiasi Grab yang telah menjadi platform inklusif yang dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo RI untuk mengakomodasi para penyandang disabilitas dalam memberikan pelatihan pengembangan ekonomi."
Baca Juga: Buka di Makassar dan Malang, Cloud Kitchen Grab Jadi yang Terbesar di Indonesia
View this post on Instagram
Mira Ratnawulan, mitra pengemudi GrabBike, Disabilitas Tuli, mengaku sangat nyaman dan senang setelah bergabung menjadi mitra Grab.
“Saat mendengar bahwa Grab membuka lowongan untuk mitra pengemudi Tuli, saya langsung mendaftar karena saya ingin memiliki penghasilan mandiri untuk menghidupi saya dan keluarga. Tentunya saya sangat terbantu dengan adanya Grab yang telah memberikan kesempatan untuk saya bisa bergabung dan memiliki penghasilan sendiri”.
Selain itu, Gilang Rizky Hendrayana, Mitra Agen GrabKios, Disabilitas Netra juga sangat semangat bisa ikut dalam program pelatihan ini, “Saya senang sekali ada program seperti ini dari Grab, Konekin dan juga Kementerian Kominfo.”
“Saya berharap dengan mengikuti pelatihan ini saya bisa terus berkembang dan dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan saya untuk mendapatkan penghasilan secara mandiri.”
Baca Juga: Grab Hadirkan Kembali GrabWheels sebagai Kendaraan Ramah Lingkungan
“Terlebih lagi, saya juga sangat bersemangat untuk bisa mempelajari lebih jauh tentang GrabKios, agar saya bisa langsung memanfaatkan fitur-fitur yang ada untuk memulai usaha saya memasarkan berbagai produk digital kepada komunitas sekitar saya.”
“Sebagai platform yang inklusif, Grab telah mengakomodasi lebih dari 200 penyandang disabilitas sebagai mitra di Indonesia, dan pada program ini kami akan memberdayakan penyandang disabilitas ke platform GrabKios kami. Hal ini tentunya tidak membuat kami puas dan berhenti, namun terus menjadi motivasi kami agar dapat menjangkau lebih banyak lagi penyandang disabilitas untuk tumbuh dan merasakan manfaat ekonomi digital yang setara,” tutup Neneng.
Program ini juga menjadi bagian dari inisiatif digitalisasi UMKM #TerusUsaha yang diperkenallan Grab pada Juni lalu.
Baca Juga: Kolaborasi dengan GrabMart, MPPA Bawa Pengalaman Belanja Baru
Melalui inisiatif ini, Grab telah menghadirkan lebih dari 40 program dan inisiatif untuk mendigitalisasi puluhan ribu UMKM bisa beradaptasi dan bertahan di tengah pandemi.
Dari awal pandemi hingga sekarang, Grab sudah mendigitalisasi lebih dari 450.000 UMKM baru dari seluruh Indonesia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR