Sementara itu, sektor yang terkena dampak terburuk adalah jasa akomodasi dan makanan, di mana terjadi rata-rata penurunan pekerjaan lebih dari 20 persen, diikuti retail dan manufaktur.
Sedangkan ketenagakerjaan di bidang informasi dan komunikasi serta keuangan dan asuransi meningkat di kuartal kedua dan ketiga tahun 2020. Peningkatan marjinal juga terlihat dalam pertambangan, penggalian dan utilitas.
Lebih lanjut, proyeksi terakhir untuk tahun 2021 memperlihatkan banyak negara masih mengalami pemulihan yang relatif kuat pada pertengahan kedua tahun ini mengingat program vaksinasi mulai berjalan.
Baca Juga: Catat! Ini Panduan Lengkap Berangkat Kerja hingga Pulang ke Rumah di Era New Normal
Pemantauan memaparkan tiga skenario untuk pemulihan, yaitu berdasarkan data dasar, pesimis dan optimis.
Skenario berdasarkan data dasar (dihitung berdasarkan perkiraan Dana Moneter Internasional pada Oktober 2020) memproyeksikan kehilangan jam kerja secara global sebesar 3 persen pada 2021 (dibandingkan K4 2019), yang setara dengan 90 juta pekerjaan penuh waktu.
Skenario pesimis, yang mengamsusikan kemajuan yang lamban dalam vaksinasi khususnya, akan melihat penurunan jam kerja sebesar 4,6 persen, sementara skenario optimis memproyeksikan penurunan 1,3 persen.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Sambil Tetap Bekerja Kantoran, Wajib Dicoba!
View this post on Instagram
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR