NOVA.id - Keputihan merupakan masalah yang kerap dihadapi banyak perempuan.
Hal ini bahkan terjadi pula pada ibu hamil.
Sering memicu kecemasan, keputihan yang normal sebetulnya berfungsi membersihkan dan melindungi organ intim dari infeksi.
Lendir yang keluar dari Miss V ini diproduksi oleh leher rahim/serviks dan mengangkut sel-sel mati serta bakteri.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Lalu bagaimana bentuk keputihan yang normal?
Keputihan yang normal memiliki warna bening keputih-putihan.
Selain itu cairan ini juga tidak berbau, tak gatal, dan juga tidak membuat rasa perih pada vagina saat keluar.
Baca Juga: Benarkah ASI Harus Disimpan di Kulkas Terpisah? Ini Fakta dan Mitos Seputar Menyusui!
Namun kita perlu waspada karena ada pula keputihan yang tidak normal.
Berikut diagnosis 4 warna keputihan vagina beserta penyebabnya.
Baca Juga: Tampak Cuek, Ternyata Begini Isi Pesan Pribadi Anang Hermansyah pada Ashanty Saat Terpisah Jarak
Ada beberapa penyebab keputihan abnomal, yaitu:
1. Keputihan warna putih susu dan sangat gatal, perih di vagina, tapi tak berbau menyengat kemungkinan karena jamur (kandidosis vaginalis).
2. Warna kuning kehijauan atau berbuih dan sangat gatal karena infeksi parasit (trikomoniasis)
3. Warna putih atau abu-abu disertai bau amis karena adanya ketidakseimbangan bakteri normal di vagina (vaginosis bakteri).
Baca Juga: Unggah Ini di Instagramnya, Bukti Jika Vanessa Angel Simpan Rindu yang Mendalam untuk Sang Bunda
4. Warna cokelat atau mengandung darah karena haid tak teratur, tapi waspadai indikasi kanker rahim/serviks.
5. Keputihan disertai nyeri buang air kecil dan perdarahan kemungkinan akibat infeksi gonore atau klamidia (penyakit menular seksual).
6. Lendir hijau, kuning atau berbuih, berbau amis, perih saat buang air kecil karena parasit trikomoniasis.
7. Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital karena herpes genital.
Baca Juga: Adiknya Berselisih dengan Pamela Safitri, Andika Eks Kangen Band: Takut Dibilang Pansos
Untuk lakukan penanganan dan pencegahan, kita bisa lakukan cara berikut ini.
1. Pengobatan harus sesuai resep dokter, tak boleh membeli obat sendiri/sembarangan.
2. Jaga kebersihan organ intim. Basuh menggunakan air bersih.
3. Ganti celana dalam setidaknya dua kali sehari dan bila lembap. Pilih celana dalam berbahan katun.
4. Hindari penggunaan sabun pembersih vagina berbahan kimia dan beraroma tajam karena bisa menimbulkan rasa perih pada organ intim serta keputihan tak normal.
Sahabat NOVA, yuk perhatikan kondisi organ kewanitaan kita. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR