NOVA.id – Telah lebih dari satu tahun pandemi melanda, yang membuat kita banyak melakukan perubahan dalam hidup kita.
Perubahan tersebut disesuaikan dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Selain itu, kesadaran untuk menjaga kesehatan juga meningkat, setelah habis berpergian atau saat menerima paket kiriman, kita cenderung menyemprotkan barang-barang dari luar dengan disinfektan.
Baca Juga: Rekomendasi Disinfektan yang Tepat untuk Kebersihan Perlengkapan Anak
Kebutuhan terhadap disinfektan meningkat, sehingga hal ini mempengaruhi harga di pasaran.
Sehingga, beberapa orang mencoba untuk membuat cairan disinfektan sendiri dengan beberapa bahan yang sudah tersedia di rumah.
Meskipun hal ini terlihat lebih praktis dan ekonomis, perlu diperhatikan cara pembuatan dan penggunaan agar tidak menimbulkan bahaya, seperti yang disampaikan oleh Sanie Aulia, Marketing Communication Manager IUIGA Indonesia.
Berikut bahan-bahan yang dapat digunakan.
Cairan Pemutih
Cairan pemutih biasanya memiliki kandungan natrium hipoklorit yang terbukti ampuh dan efektif dianggap ampuh dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme spektrum luas.
Selain untuk membersihkan rumah dan toilet, natrium hipoklorit juga dipercaya untuk membersihkan bahan makanan.
Sahabat NOVA bisa menggunakan cairan pemutih untuk membuat disinfeksi, dengan menyampurkan dua sendok makan cairan pemutih atau 20ml di dalam satu liter air.
“Namun, perlu diketahui bahwa cairan pemutih bersifat kaustik, artinya dapat menimbulkan iritasi dan kerusakan pada kulit,” jelas Sanie.
Selain itu, penggunaan cairan pemutih yang salah juga dapat menimbulkan uap yang berisiko mematikan.
Baca Juga: Pernah Disinggahi Orang Positif Covid-19, Bagaimana agar Ruangan Kembali Steril?
Karbol
Bahan kedua, kita bisa menggunakan cairan karbol yang biasanya menggunakan senyawa benzalkonium klorida.
Senyawa ini diketahui efektif bekerja menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus.
Selain itu, senyawa ini juga banyak digunakan untuk membersihkan luka dan bisa mencegah terjadinya infeksi.
Untuk pembuatan disinfektan, hanya dengan mencampurkan dua sedok makan karbol atau 35 ml ke dalam satu liter air.
Namun, penggunaan benzalkonium klorida yang berlebih sangat berbahaya.
Maka tetap harus mengecek kandungan benzalkonium klorida pada kemasan karbol, dengan dosis 0,13%.
Baca Juga: Jangan Semprot Disinfektan ke Badan Saat Masuk Mobil, Ini Alasannya
View this post on Instagram
Alkohol 70%
Selain menggunakan dua bahan aktif di atas, kita bisa menggunakan bahan aktif lain seperti hidrogen peroksida dan etil alkohol (etanol).
Karena dua bahan tersebut terbukti efektif membasmi bakteri dan virus, namun memiliki toksisitas yang terbatas dibandingkan dengan bahan aktif lainnya.
“Cara membuatnya dengan mencampurkan dua pertiga etil alcohol/alkohol isopropyl/etanol dengan sepertiga air,” jelas Sanie.
Sanie menambahkan, “Pastikan alkohol yang digunakan memiliki presentase sebanyak 70%.”
Baca Juga: Sebuah Motor Terbakar Setelah Disemprot Disinfektan, Ahli Kimia UGM Jelaskan Mengapa Bisa Terjadi
Garam + Sinar UV
Selain senyawa di atas, kita juga bisa membuat disinfektan dengan bahan yang lebih alami yaitu melakukan elektrolasi pada larutan air dan garam menggunakan sinar dan hangat UV.
Dari proses ini, larutan yang dihasilkan mengandung NaClo atau Sodium Hypochlorite.
Senyawa yang dihasilkan dari proses ini merupakan campuran terbaik.
Selain biaya yang lebih hemat, mudah untuk digunakan, aman dan terbukti efektif menghilangkan bakteri dan virus.
Baca Juga: Geger Chat WA Satu Keluarga Tewas karena Disinfektan, Cek Faktanya di Sini
“Saat ini, sudah banyak yang menjual alat elektroliser yang memungkinkan kita untuk membuat disinfektan hanya dengan air dan garam,” jelas Sanie.
Namun, saat membeli alat ini, pastikan alat yang dibeli memiliki sertifikasi lab untuk anti bakteri dan virus.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR