Pada tahap ini, pasangan harus memenuhi persyaratan memiliki jumlah sperma dan saluran telur yang baik, serta jadwal menstruasi yang teratur.
Tahap berikutnya dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi yaitu sekitar 15-20% adalah inseminasi intra-uterin, dengan syarat harus memiliki jumlah sperma yang bergerak cepat sekitar 5-10 juta dan memiliki saluran telur yang baik.
Bila belum terjadi kehamilan hingga maksimal sebanyak empat kali siklus dilakukannya tahap ini, maka pasangan disarankan untuk mengikuti metode bayi tabung.
Baca Juga: Dari Tumit Hingga ke Tulang Belakang, Ini 4 Dampak Negatif Pakai High Heels Terlalu Lama
Selanjutnya adalah bayi tabung yang memiliki tingkat keberhasilan hingga 40-45 persen, yang dipengaruhi oleh beragam faktor seperti usia, cadangan sel telur, kualitas sperma, serta kondisi medis pasangan.
Metode bayi tabung atau in-vitro fertilization dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sel sperma terpilih ke dalam satu sel telur terpilih untuk mendapatkan pembuahan.
Hasil pembuahan ini akan dipantau dengan teknologi bayi tabung terkini yaitu timelapse incubator sehingga didapatkan embrio yang siap ditransfer ke dalam rahim.
Baca Juga: Jangan Mandi Air Panas Saat Iritasi Kulit Akibat Pembalut! Ini Dampak yang Bisa Terjadi
View this post on Instagram
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR