NOVA.id – Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang besar jumlahnya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, asupan gizi Ibu hamil juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ibu hamil perlu menambah asupan gizi sesuai dengan jumlah yang dianjurkan.
Baca Juga: Ditanya Soal Keinginan untuk Hamil Lagi, Ini Jawaban Paula Verhoeven
Sebab, manakala kekurangan asupan yang bergizi, janin akan memanfaatkan simpanan zat gizi yang ada di dalam tubuh ibu. Salah satu asupan zat gizi yang diperlukan ibu hamil adalah karbohidrat.
Para ahli mengenali karbohidrat dalam dua kelompok, yakni karbohidrat kompleks dan simplek.
Dalam hal ibu hamil, para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat komplek.
Baca Juga: Puting Payudara Gatal Saat Masa Kehamilan? Atasi dengan Bahan-Bahan Alami Ini
Karbohidrat kompleks apabila dikonsumsi, tidak langsung diserap, namun harus dicerna terlebih dahulu menjadi komponen yang lebih kecil, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks juga mengandung banyak vitamin dan mineral.
Seperti ditulis dokter Mimi di laman Meetdoctor.com, disebutkan, mengonsumsi karbohidrat kompleks akan meningkatkan asupan serat, yang berguna untuk mencegah konstipasi atau sulit buang air besar selama masa kehamilan.
Baca Juga: Aisyahrani Sebut Sang Kakak Lagi Ngidam, Syahrini Kini Perlihatkan Perut Buncitnya, Hamil?
Jenis makanan yang termasuk karbohidrat kompleks adalah nasi, kentang, mei, roti, jagung, tepung gandum utuh (whole wheat).
Sebaliknya, karbohidrat sederhana sangat mudah dicerna tubuh dan cepat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Contoh jenis makanan yang masuk kategori ini adalah gula. Gula adalah zat pemanis yang disukai banyak orang.
Baca Juga: 8 Makanan yang Tak Boleh Dimakan Ibu Hamil karena Bisa Membahayakan Janin
Banyak sekali kita jumpai makanan yang mengandung gula di sekitar kita, karena gula sering ditambahkan ke banyak jenis makanan.
Bagaimana bila ibu hamil mengonsumsi gula? Konsumsi gula yang berlebihan sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
Gula akan diserap dan menuju ke sirkulasi darah dengan cepat. Bila kadar gula darah terlalu tinggi, maka tubuh akan mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan kadar gula darah.
Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil Tak Dibolehkan Makan Durian? Begini Penjelasannya
Jika keadaan ini terus berlanjut, dapat berujung menjadi penyakit diabetes gestasional atau diabetes dalam kehamilan.
Selain itu konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan bayi berukuran besar/makrosomia.
Bayi besar nantinya dapat menyebabkan komplikasi dalam persalinan dan meningkatkan risiko penyakit metabolik di masa kanak-kanak.
View this post on Instagram
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula pada pangan olahan dan pangan siap saji.
Pemerintah mengimbau konsumsi gula per orang tidak lebih dari empat sendok makan (50g) per hari.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cermati, Aturan Mengonsumsi Gula untuk Ibu Hamil
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR