Artinya jika suatu perusahaan menjual produk komputer ataupun laptop maupun telepon selular, misalnya, maka produk yang dijual adalah tetap jenis produk yang sama, hanya berbeda nomor serialnya.
“Karena itu income-nya diperoleh dari produk yang dihasilkan perusahaan.“
Bedanya dengan perusahaan start-up, maka pada perusahaan ada yang memiliki divisi riset dan pengembangan produk, sehingga mereka harus terus berpikir dan berinovasi menciptakan produk-produk baru pada periode tertentu.
Sementara itu mereka yang bergerak sebagai perusahaan start-up, harus selalu berpikir menciptakan jalur income baru.
Baca Juga: Dibintangi Bae Suzy dan Nam Joo-hyuk, Jangan Lewatkan Serial Start-Up!
Mereka akan terus mencari dan menguji coba ide bisnisnya, sampai kemudian menjadi produk yang established (mapan).
Itu sebabnya kebanyakan pengusaha start-up tidak takut gagal, tapi akan terus berupaya supaya bisnisnya survive (bertahan).
Sebaliknya, di sejumlah perusahaan, apabila produk yang dihasilkan pada akhirnya gagal atau tidak laku lagi sesuai perkembangan zaman dan selera pasar, maka produk tersebut harus dihentikan produksinya.
Baca Juga: Tantang Anak Muda Kreatif, Ajang Adu Kreativitas UBS Youth-Con 2019 Digelar
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR