NOVA.id - Lebih dari satu abad lalu Kartini menulis, "Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan rasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri."
Berkat jalan yang dibangun Kartini, perempuan Indonesia kini semakin berdikari bahkan mampu menjadi pemimpin yang berpengaruh di negeri ini. Kontribusi perempuan dalam perekonomian Indonesia pun tidak bisa dielakkan lagi.
Bila pada tahun 2012 keterlibatan perempuan dalam bidang wirausaha sebanyak 58 persen.
Baca Juga: Tetap Harum di Bulan Puasa: Rekomendasi Farah Parfum Jadi Dupe Parfum Mewah dengan Harga Terjangkau
Data Bank Indonesia menyebutkan, total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tahun 2018 mencapai 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan (total 37 juta UMKM perempuan di Indonesia).
Partisipasi perempuan dalam UMKM ini berkontribusi hingga 9,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta sekitar 5 persen terhadap ekspor. Tidak jarang juga pengusaha perempuan Indonesia yang sudah berhasil melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri.
Namun tantangan membangun usaha atau mencapai mimpi bagi perempuan bukan sesuatu yang mudah.
Beban kerja rumah tangga yang cenderung dipikul perempuan kerap menyulitkan ruang geraknya. Bahkan riset Google di Indonesia tahun 2017 membuktikan 44% laki-laki tidak mengizinkan istrinya bekerja secara penuh.
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Ditemukan, Seluruh Awak Kapal Dinyatakan Gugur
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR