Eco enzyme merupakan cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik, seperti sisa kulit buah-buahan yang dicampur dengan gula, dan air.
“Eco enzyme adalah liquid hasil fermentasi yang berfungsi untuk banyak hal, dari mengompos, mencuci, dan membersihkan,” kata Amalia Muthia, pegiat zero waste yang sejak tahun 2017 konsisten menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Amalia menjelaskan, fermentasi dari gula, sisa buah atau sayur mentah (kulit bonggol, ataupun potongan), dan air yang menghasilkan cairan enzyme dapat digunakan untuk banyak hal, terutama untuk menjadi bahan pembersih.
Baca Juga: Rilis Kampanye Tukar Baju, Zero Waste Indonesia Tawarkan Gaya Fashionable Minim Sampah
“Untuk bahannya bisa pakai kulit buah. Sayur juga bisa, cuma enggak wangi. Biasanya aku pakai kulit jeruk, kulit buah delima, buah jambu, buah-buahan yang wangi, biar hasilnya wangi,” tutur pemilik akun Instagram @holystyc ini.
Dikembangkan peneliti asal Thailand, Dr. Rosukon P, eco enzyme tidak hanya dapat menjadi pembersih alami, namun juga dapat jadi penyegar udara, antiseptik, pengusir serangga, hingga pupuk.
“Kalau sehari-hari utamanya aku pakai untuk bersih-bersih kayak ngepel lantai, ngelap kaca, pembersih toilet, buat baju juga. Karena cukup strong buat baju kotor. Banyak banget sebetulnya,” ujar Amalia.
Baca Juga: Begini Cara Memilah Botol Plastik agar Bisa Didaur Ulang, Wajib Simak!
View this post on Instagram
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR