NOVA.id - Pasien positif Covid-19 tak sedikit yang mengeluhkan kehilangan indra penciuman dan perasa.
Namun ternyata, hilangnya indra penciuman dan perasa pada pasien Covid-19 sebenarnya adalah pertanda baik.
Di awal tahun 2021, dua penelitian internasional mengonfirmasi bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia atau hilangnya indra penciuman dan perasa untuk sementara waktu.
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan Vaksin untuk Anak 12-17 Tahun di Jakarta
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa anosmia karena Covid-19 merupakan indikator terbaik dari paparan virus corona.
Bagi banyak orang, kehilangan penciuman dan pengecapan bisa sangat parah, bisa memakan waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan sebelum indra kembali normal.
Dilansir dari Times of India, 24 November 2020, banyak ahli percaya bahwa kehilangan penciuman atau pengecapan, ditambah dengan penurunan nafsu makan mungkin merupakan pertanda baik dari infeksi Covid-19.
Sebab, gejala ini dapat melindungi orang dari gejala mematikan lainnya dari Covid-19, yaitu serangan pernapasan dan peradangan.
Baca Juga: Cegah Penularan, Ini Cara Membuang Sampah Pasien Covid-19 Saat Isoman
Banyak dokter sekarang mengatakan bahwa orang yang mengalami kehilangan penciuman dan pengecapan total, dengan gejala gastrointestinal seperti kram dan diare mungkin hanya menderita bentuk ringan dari virus corona.
Ahli mengatakan, orang yang terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala anosmia berarti bahwa mereka telah melindungi diri dari serangan pernapasan parah, yang biasanya dimulai dari minggu ke-2 infeksi Covid-19.
Baca Juga: Pernah Di-PHK, Sandiaga Uno Berikan Kiat-Kiat Memulai Bisnis
Menurut dokter India yang telah bekerja untuk memetakan tanda dan gejala Covid-19, pasien dengan bentuk penyakit sedang atau parah yang memerlukan perawatan ICU di rumah sakit, jarang melaporkan mengalami gejala anosmia.
Ini menyiratkan bahwa anosmia sebagian besar merupakan pertanda yang baik dan hanya bentuk ringan dari Covid-19.
"Ini menekankan betapa pentingnya menyadari gejala anosmia," kata Alexander Wieck Fjaeldstad yang terlibat dalam salah satu penelitian seperti dilansir dari Eurekalert, 19 Januari 2021.
Menurut Fjaeldstad yang merupakan profesor di bidang penciuman dan pengecapan di Universitas Aarhus, rata-rata hilangnya indra penciuman adalah 79,7 pada skala 0-100.
"Ini menunjukkan, hilangnya sensorik yang besar," kata dia.
Baca Juga: Baju dan Aksesori yang Sebaiknya Tidak Dipakai Saat Naik Pesawat
Selain hilangnya indra penciuman, indra perasa atau pengecapan juga berkurang secara signifikan, menjadi 69,0 pada skala 0-100, sama seperti indra perasa yang tersisa di mulut juga berkurang, kali ini menjadi 37,3 pada skala 0-100.
"Hilangnya indra penciuman membuat kemampuan untuk merasakan aroma makanan menghilang. Ini membuat indra lainnya sulit mengenali apa yang Anda makan. Saat indra penciuman menghilang, memasukkan makanan ke dalam mulut Anda bisa menjadi pengalaman yang jelas tidak menyenangkan," jelas Fjaeldstad.
Sebanyak 23 kebangsaan dan lebih dari 4.500 pasien Covid-19 dari seluruh dunia telah menanggapi kuesioner para peneliti.
"Studi ini menarik, baik untuk pasien yang menderita anosmia serta dokter dan peneliti yang bekerja dengan diagnostik dan tindak lanjut pada Covid-19," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa karena Covid-19 adalah Pertanda Baik
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR