NOVA.id – Penggunaan alat tes Panbio antigen nasal dari Abbott berhasil meningkatkan partisipasi proaktif antigen testing ribuan karyawan Unilever Indonesia.
Keberhasilan ini tak lepas dari teknik penggunaan yang simpel dan tak menimbulkan rasa sakit.
“Sejak kami ganti menggunakan nasal testing dengan tools yang disediakan Abbott, persentase karyawan yang mau melakukan tes antigen sangat meningkat,” jelas Willy Saelan, Direktur Human Resources Unilever Indonesia.
Baca Juga: Kimia Farma Diagnostika dan Itama Ranoraya Kerjasama Sediakan Alat Pengujian Swab Antigen
Willy melanjutkan, “Walau efikasinya hampir sama, tapi intrusi yang dirasakan karyawan lebih ringan sehingga proses swab testing lebih dapat diterima. “
Sebelumnya, jelas Willy, rapid test antigen yang diselenggarakan secara rutin setiap pekan di seluruh lokasi kerja Unilever menggunakan antigen nasofaring.
Metode ini mendapatkan banyak penolakan dari karyawan karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Baca Juga: Pengalaman Rapid Test Antigen Lebih Nyaman dengan Pilihan Ini
Akibatnya, tidak seluruh karyawan bersedia melakukan proaktif antigen testing.
“Tapi dengan alat tes Panbio nasal dari Abbott yang sekarang, 100 persen karyawan Unilever selalu terskrining. Apalagi akurasinya juga tinggi, tidak kalah dibandingkan alat nasofaring yang sebelumnya,” tambah dr. Bunga Tarmizi dari Klinik Presiden, Cikarang yang menangani proses rapid tes masal di seluruh site PT Unilever Indonesia.
Penggunaan alat tes Abbott Panbio nasal antigen, jelasnya, tidak menimbulkan rasa sakit karena pengambilan sampel hanya sedalam 2 cm dari ujung lubang hidung.
Menurutnya, akurasi tinggi serta kenyamanan karyawan menjadi kunci 100 persen kontribusi karyawan dalam pelaksaan tes rapid yang diadakan setiap minggu di Unilever.
Baca Juga: Abbott Panbio Luncurkan Rangkaian Alat Tes Covid-10 yang Nyaman
Unilever Indonesia mulai melakukan rapid test antigen rutin sejak pertengahan tahun lalu.
Awalnya tes dilakukan berdasarkan kebutuhan bila ada karyawan/orang di lingkungan perusahaan yang menunjukkan gejala terpapar virus covid-19.
Namun sejak awal Januari 2021, intensitasnya ditingkatkan di seluruh lokasi kerja sebagai jadwal pekanan, dan tidak terbatas pada level tertentu.
“Mau level terendah sampai yang tertinggi, termasuk chairman, tetap harus dilakukan rapid test. Ini semua demi keselamatan yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya,” jelas Willy.
Test swab antigen adalah pilihan tes untuk skrining covid-19 yang cukup akurat, efektif, efisien dan sangat dianjurkan WHO, karena dapat mendeteksi orang-orang yang terinfeksi virus tersebut.
Saat ini, hampir semua perusahaan/institusi, rutin melakukan rapid test antigen massal secara periodik.
Tujuannya jelas, sebagai sarana skrining untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 apabila ada karyawan yang terindikasi positif dan untuk memastikan operasional perusahaan berjalan baik.
Sebagai gambaran untuk wilayah Kabupaten Bekasi misalnya, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, klaster Industri menjadi penyumbang terbesar kasus terkonfirmasi positif covid-19.
Baca Juga: Virus Corona Ternyata Lebih Menyukai Antigen dari Golongan Darah A, Ini Penjelasannya
Karena itu, sangat wajar jika perusahaan atau institusi berkepentingan menjamin kontribusi seluruh karyawan tanpa terkecuali.
Abbott Panbio antigen nasal tidak memerlukan instrumentasi dan memberikan hasil sekitar 15 menit.
Pengambilan spesiman juga singkat sehingga meminimalkan refleks yang mengganggu seperti batuk dan bersin tanpa mengurangi keakuratan hasilnya.
Dengan proses yang simpel, alat ini sangat cocok untuk pengujian dalam skala besar pada berbagai keadaan dan kondisi masyarakat.
Baca Juga: Rapid Antigen dan Swab Antigen Sempat Viral, Apa Perbedaan Keduanya?
View this post on Instagram
Di site Unilever, hasil tes rapid antigen itu menjadi syarat bagi karyawan yang memang harus bekerja di lapangan untuk bekerja selama sepekan ke depan.
Hasil studi klinis yang diadakan Abbott terhadap 585 sampel menunjukkan bahwa uji Panbio COVID-19 Ag memiliki sensitivitas (kecocokan positif) sebesar 98,1% dan spesifisitas (kecocokan negatif) 99,8% pada orang yang diduga terpapar COVID-19 atau mengalami gejala-gejala akibat virus tersebut dalam tujuh hari terakhir.
Alat rapid tes Panbio™ COVID-19 Ag adalah alat uji aliran lateral untuk deteksi cepat kualitatif virus SARS-CoV-2 dan merupakan pilihan yang andal, terjangkau, dan mudah dibawa.
Alat ini juga telah menerima Emergency Use Listing (EUL atau atau Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga ijin edar dari Kemenkes.
Baca Juga: Jadi Syarat Bepergian, Begini Bedanya Rapid Test Antigen dengan Rapid Test Antibodi dan PCR
Bagi tenaga kesehatan yang menangani proses tes swab, penggunaan Abbott Panbio antigen nasal ini juga dirasa lebih menguntungkan.
“Karena prosesnya lebih cepat, paparan kami dengan subyek tes juga menjadi lebih singkat. Ini adalah kelebihan dari Abbott Panbio antigen nasal yang sangat menyenangkan kami, karena dalam waktu maksimal 2 menit, pasien dan nakes sudah berpisah. Dengan teknik nasofaring prosesnya lebih lama, padahal dalam kondisi seperti sekarang kami tentu ingin kontak sesingkat mungkin,” lanjutnya.
Selain Unilever Indonesia, korporat yang menjadi pelanggan untuk melakukan test swab di klinik Presiden adalah PT Kimberly -Clark serta PT Komatsu Indonesia.
Selain melayani korporat, klinik ini juga melayani tes swab antigen untuk segmen perorangan.
Baca Juga: Bepergian dengan Kereta Api? Berikut 9 Stasiun Penyedia Rapid Test Antigen dengan Harga Murah
Dokter Bunga mengakui, harga menjadi pertimbangan terpenting kebanyakan konsumen dalam memilih alat tes antigen karena masyarakat umumnya belum paham keunggulan teknik nasal dari Abbott Panbio.
“Untuk perbandingan saja, orang Amerika sekarang pada pakai nasal, sudah jarang yang memakai teknik nasofaring, sehingga tidak ada keengganan untuk melakukan test swab antigen,” pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR