3. Melampiaskan rasa frustrasi kepada anak-anak
Kita seharusnya tidak pernah melampiaskan rasa frustrasi kita kepada anak-anak kita.
Kita tidak boleh membuat anak-anak kita merasa bahwa sesuatu yang bukan salah mereka adalah kesalahan mereka.
Sebaliknya, kita harus mengenali emosi kita sendiri dan alasan di baliknya dan memberi diri kita ruang dan waktu untuk menenangkan diri.
Baca Juga: 5 Tips agar Bayi Nyaman dan Tidak Rewel di Musim Panas, Salah Satunya Harus Terhidrasi dengan Baik
4. Mengabaikan perasaan anak-anak
"Kamu akan baik-baik saja," adalah respons yang sangat populer yang kita gunakan ketika kita ingin meyakinkan anak kita.
Mungkin tampak bagus untuk dikatakan, tetapi sebenarnya tidak.
Kita harus belajar untuk berhenti mengabaikan perasaan anak-anak kita dan sebaliknya menerimanya, membicarakannya, dan menawarkan solusi untuk masalah mereka, sekecil apa pun yang terlihat.
Kita tidak bisa melupakan bahwa emosi yang mereka rasakan itu nyata, dan terkadang mereka membutuhkan lebih dari sekadar kata “Tidak apa-apa".
Baca Juga: Banyak Anak Kehilangan Orangtua, Dokter Reisa Ajak Masyarakat Lindungi Anak di masa Pandemi Covid-19
KOMENTAR