"Beberapa orang mengatakan efek vaksin hanya terjadi selama 1-2 bulan saja," tambah dia.
Viki juga menjelaskan bahwa imunitas sangat berhubungan dengan hormon seks seseorang, faktor yang juga memicu terjadinya menstruasi pada perempuan.
Berdasarkan penuturan Viki, saat divaksin, seseorang akan mendapatkan 'big shock' pada sistem kekebalan tubuh yang akan mempengaruhi horman.
Baca Juga: Tanda-Tanda Kehamilan yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Jerawat
Hal tersebut bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi beserta intensitasnya.
Viki pun menyebut kemungkinan lainnya, di mana seseorang mungkin saja memiliki banyak sel imun di lapisan rahimnya.
Sehingga, sistemnya juga ikut terpengaruh ketika vaksin masuk ke tubuh.
Lebih lanjut, Viki menegaskan bahwa vaksinasi covid-19 tidak akan berdampak permanen pada kesuburan perempuan atau menyebabkan kemandulan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR