WHO menyebutkan, varian Lambda awalnya terdeteksi di Peru pada Agustus 2020.
Sejak itu dilaporkan di 29 negara di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Latin, termasuk Argentina dan Cile.
Hingga saat ini varian Lambda belum terdeteksi di Indonesia.
Baca Juga: Peruri dan M Bloc Space Gelar Sentra Vaksinasi Covid-19, Creative Vaccine Nation
"Pada 14 Juni, varian yang ditetapkan untuk garis keturunan (penamaan) Pango C.37, klad GISAID GR/452Q.V1, klad NextStrain 20D, ditetapkan sebagai VOI global, dan diberi label oleh WHO sebagai Lambda," ujar WHO.
Virus, atau varian virus, dapat menjadi kebal vaksin jika bermutasi.
Mutasi terjadi secara alami selama virus memiliki inang (seseorang) untuk menginfeksi dan menularkan infeksi.
Baca Juga: Syarat Pasien Sakit Jantung Bisa Dapat Suntikan Vaksin Covid-19
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR