Berbagai stimulus diberikan bagi para pelaku UMKM di sektor ekraf
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga tak henti memberikan daya ungkit bagi industri ekraf secara nasional. Misalnya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang di antaranya diwujudkan dalam dana stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI), serta PEN untuk pelaku ekraf perfilman.
Direktur Tata Kelola dan Ekonomi Digital Kemenparekraf, Selliane Halia Ishak, saat yang sama menjelaskan bahwa stimulus BBI akan diluncurkan dalam bentuk pemberian voucher untuk meningkatkan jumlah transaksi produk ekraf melalui e-commerce.
“Jadi penerima manfaatnya adalah para produsen,” ujar Selliane.
Insentif ini bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM segera on boarding ke platform digital. Total anggaran program ini mencapai Rp 200 miliar dan sekarang tengah dalam masa promosi.
Untuk mendapatkan bantuan ini, pelaku Ekraf harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya produk buatan Indonesia, produsen adalah warga negara Indonesia, memiliki Nomor Izin Berusaha, punya sertifikat merek, dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu pelaku ekraf yang pernah menerima bantuan dari pemerintah pusat, CEO THEBLANK, Mutiara Kamila Athiyya merasa sangat terbantu khususnya di masa pandemi. Pengusaha muda ini pernah mendapatkan Bantuan Subsidi Upah serta insentif pajak dari pemerintah.
“THEBLANK membagikan 3.000 meter kain kepada UMKM bidang fesyen dan dikirim langsung ke seluruh Indonesia. Kami juga berencana melakukan beberapa kolaborasi dengan musisi atau pengusaha kuliner, agar semakin banyak pelaku ekraf yang pulih dari tekanan pandemi,” kata Mutiara.
Pandemi memang tidak akan berakhir dalam waktu cepat. Namun dengan upaya adaptif, inovatif dan kolaboratif, diharapkan setiap sektor usaha dapat kembali bangkit dan berdaya.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR