Grid.id - Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi menegaskan, perlindungan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan perhatian serius.
Dalam Dialog Rabu Utama Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Senin (20/9/2021), Kartini menyebut, pelayanan kesehatan bagi ABK juga tidak bisa dilakukan sembarangan.
"Penanganannya secara umum sama seperti masyarakat pada umumnya. Hanya saja, para tenaga kesehatan harus memperhitungkan kondisi, riwayat kesehatan, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap mereka (ABK)," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Nova.id, Kamis (23/9/2021).
Menurut Kartini, setiap anak, termasuk ABK, memiliki hak yang sama untuk mendapat perlindungan, pendidikan, dan pengasuhan yang baik.
Baca Juga: Meski Level PPKM Diturunkan, Vaksinasi dan Penggunaan Masker Tetap Wajib Dipertahankan
“Mereka juga merupakan generasi penerus bangsa yang dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia karena di balik keterbatasannya, mereka pasti memiliki kelebihan,” ujarnya.
Saat ini, pemerintah juga tengah mendorong percepatan vaksinasi bagi ABK dan kaum difabel. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah Sinopharm.
Untuk diketahui, Sinopharm merupakan vaksin yang didistribusikan langsung oleh Raja Uni Emirat Arab untuk Indonesia. Vaksin ini juga diprioritaskan untuk kelompok rentan.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bagi ABK untuk mendapat jenis vaksin merk lain sesuai ketersediaan stok. Pasalnya, semua vaksin yang ada di Indonesia memiliki fungsi yang sama, yaitu meningkatkan imunitas tubuh agar lebih kebal dalam menghadapi virus corona.
Baca Juga: Yuna & Co. dan Lipstick untuk Difabel Berkolaborasi Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya DIri
Pelaksanaan vaksin bagi ABK juga sama dengan masyarakat pada umumnya. Orangtua atau pendamping ABK dapat langsung mengunjungi puskesmas atau sentra vaksinasi terdekat.
"Di lokasi tersebut, pendamping harus menyampaikan kepada petugas tentang kondisi ABK yang didampingi,” kata Kartini.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR