NOVA.id - Jika Sahabat NOVA dan pasangan tengah merencanakan kehamilan, penting untuk mencatat beberapa persiapannya, ya. Ingat, hamil itu tak boleh asal, lho.
Agar kehamilan berjalan lancar sampai persalinan, maka sangat dianjurkan agar kehamilan direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.
Dengan perencanaan baik sedini mungkin, maka kehamilan kita bisa terhindar dari risiko-risiko yang mungkin bisa berdampak pada kesehatan kita dan juga calon bayi.
Khususnya di masa yang rentan virus penyakit seperti ini, ibu hamil menjadi kelompok yang rentan terserang infeksi.
Baca Juga: Umumkan Kehamilannya, Meggy Wulandari: Hadiah Ulang Tahun Pernikahanku dari Allah SWT
Makanya, perencanaan dan persiapan kehamilan pun wajib dilakukan sebagai upaya perlindungan.
Lantas, bagaimana merencanakan kehamilan yang benar? Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan agar kehamilan berjalan aman?
Perlukah tambahan asupan mutivitamin sebelum kehamilan?
Nah, agar semua pertanyaan terjawab, yuk simak penjelasan dari dr. Ferry Darmawan, Sp.OG - MIGS., dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Infertilitas Sekunder, Penyebab Perempuan Tak Kunjung Hamil
Tanya 1
Kapan waktu yang tepat merencanakan kehamilan?
Jawab
Tentu merencanakan kehamilan adalah kesepakatan berdua. Sebaiknya sudah mulai dibicarakan atau direncanakan dari sebelum menikah.
Tapi, kalau sudah menikah baru merencanakan pun tidak apa-apa, yang penting segera setelah menikah mulai direncanakan jumlah anak yang diinginkan dan kapan target terlaksananya.
Intinya hindari kehamilan tanpa perencanaan atau tiba-tiba hamil tanpa persiapan.
Tanya 2
Siapa saja yang perlu merencanakan kehamilan?
Jawab
Merencanakan kehamilan penting dan ditujukan untuk semua pasangan.
Namun, semakin penting pada perempuan yang usianya lebih dari 35 tahun (karena berhubungan dengan cadangan sel telur), perempuan yang memiliki permasalahan nyeri haid, haid tidak teratur, serta masalah dalam berhubungan seksual.
“Jika ada keluhan nyeri haid atau menstruasi tidak teratur, sesegera mungkin memeriksakan diri. Supaya kita bisa segera tahu ada masalah apa dan bisa mencari solusi atau strategi perencanaan kehamilan yang sesuai.”
Namun, jika tidak ada masalah dan kita baru menikah, maka biasanya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setelah satu tahun menikah.
Dengan catatan belum mengalami kehamilan meski sudah rutin melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Aman Olahraga Bagi Ibu Hamil agar Tetap Sehat
Tanya 3
Apa saja hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum merencanakan kehamilan?
Jawab
Pertama, sudah melengkapi vaksinasi Covid-19 terlebih dulu sebelum hamil. Vaksinasi ini akan memproteksi dan memberikan imunitas pada ibu dan janin nantinya.
Namun, jika dalam perjalanan persiapan vaksinasi sudah hamil, maka vaksinasi bisa dilanjutkan selama proses kehamilan. Kementerian Kesehatan merekomendasikan setelah usia kehamilan 13 minggu sampai 33 minggu.
Kedua, pastikan kita dan pasangan cukup nyaman untuk pergi memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Pastikan juga ada fasilitas kesehatan yang aman dan mudah dijangkau untuk memeriksakan kehamilan.
Ketiga, disiplinkan diri untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca Juga: Jadi Idaman Para Ibu, Berapa Biaya Persalinan dengan Metode ERACS?
Tanya 4
Bagaimana dengan pemenuhan nutrisi selama persiapan kehamilan?
Jawab
Untuk mencegah terjadinya infeksi dan meningkatkan imunitas tubuh ibu, pemenuhan gizi yang dianjurkan dari Kementrian Kesehatan itu sesuai dengan “Isi Piringku”.
Pastikan kalori, protein, dan lemak juga tercukupi. Tidak ada pembatasan harus makan ini dan itu, tapi yang penting tetap jalankan pola hidup sehat.
Baca Juga: Bahaya! Ini 5 Dampak yang Harus Dihadapi Ibu yang Hamil di Usia Remaja
View this post on Instagram
Tanya 5
Apakah perlu tambahan suplemen dan multivitamin selama persiapan kehamilan?
Jawab
Ya. Suplemen yang dianjurkan adalah asam folat. Asam folat termasuk mikronutrien yang baik dan dianjurkan untuk kehamilan. Biasanya asam folat diberikan sekitar 6 bulan sebelum ibu hamil.
“Asam folat ini bisa mencegah terjadinya defect atau kecacatan dari saraf pusat. Selain itu, asam folat juga penting untuk pembentukan dan perkembangan dari susunan saraf.”
Jangan lupakan juga mutivitamin lain seperti vitamin B, vitamin C, dan vitamin D serta mikronutrien lain, seperi mineral dan zat besi yang baik untuk persiapan kehamilan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR