NOVA.id - Saat sedang beraktivitas kita kadang tidak sadar menggigit kuku.
Sebagian orang bahkan punya kebiasaan menggigiti kuku.
Padahal kebiasaan mengigit kuku ini bisa membawa bahaya bagi kesehatan,lo.
Lalu, apa saja bahaya kebiasaan menggigit kuku?
Melansir Kompas.com, ada 4 bahaya yang muncul saat kita punya kebiasaan menggigit kuku.
Baca Juga: Perlu Hati-Hati, Memanaskan Nasi Sisa Kemarin Bisa Sebabkan Bahaya Ini
1. Kuku penuh kumah
Sahabat NOVA, kita sudah pasti tahu kalau kuku kita penuh dengan kuman.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Microbiology 1988, kuku terbukti menjadi tempat bagi banyak kuman.
Saat kita punya kebiasaan mengigit kuku, bakteri atau kuman akan masuk ke dalam mulut dan usus.
Akibatnya, tidak jarang kita jadi sakit perut atau diare.
Baca Juga: Ini Bahaya yang akan Didapatkan Tubuh Jika Overdosis Vitamin C
View this post on Instagram
2. Infeksi kulit
Kalau sering menggigiti kuku bukan tidak mungkin kita terkena infeksi kulit.
Infeksi jaringan yang berdekatan dengan kuku bisa terjadi, kita menyebutnya paronikia.
Kondisi tersebut disebabkan oleh bakteri.
Menggigit kuku akan membuat lecet atau luka di sekitaran kuku yang bisa menyebabkan infeksi hingga muncul pembengkakan, kemerahan atau juga penumpukan kotoran di sekitar kuku.
Baca Juga: Hati-Hati, 5 Makanan Sehat Ini Berbahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan
3. Melukai gigi dan gusi
Sahabat NOVA, ternyata menggigit kuku bisa merusak enamel gigi dari waktu ke waktu.
Bukan tidak mungkin, hal ini menyebabkan gigi patah.
Sebuah penelitian dalam Journal of Periodontology tahun 2000 melaporkan bahwa orang dengan kebiasaan mengigit kuku dapat menyebabkan rahang bergeser.
Baca Juga: Banyak yang Tak Tahu, Nyeri Otot Bisa Jadi Tanda Bahaya Ini
4. Bau mulut
Kebiasaan menggigit kuku membuat bakteri berpindah dari kuku ke mulut.
Bakteri tersebut bisa membuat kita jadi bau mulut.
Namun, belum ada penelitian kuat yang membuktikannya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Septirini Sekar Nusantari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR