1. Menganggap masalah menjadi lelucon
Kita mungkin sering melontarkan gurauan atau bercandaan kepada orang lain, tapi apakah mereka anggap itu benar-benar lelucon atau hinaan.
Kita tidak peka dengan perasaan orang lain, saat mereka bilang "Tolong hentikan itu, aku tidak nyaman."
Jika kita menjawabnya dengan "Itu cuma bercanda.", saat itulah kita menyakiti perasaan mereka bertubi-tubi.
Dalam psikologi, dalih bercanda adalah cara untuk menutupi sesuatu yang tidak nyaman tanpa bersedia minta maaf.
Baca Juga: Rossa Blak-blakan Pernah Jalin Hubungan Toxic, Dimiscall 170 Kali
2. Memaksakan kebenaran pada orang lain
Memaksakan kebenaran atau memberi nasehat kepada orang lain bisa jadi menyakiti hati mereka, apalagi kita mempromosikan hasilnya di tubuh kita.
Misalnya, ketika mereka ingin diet dengan berolahraga, tapi kita terus memaksanya untuk membeli suplemen berat badan yang tidak diinginkan, ini akan mengganggu mereka.
Perlu kita tahu, tidak semua perspektif dan cara kita bisa diterima dan dinikmati orang lain. Sifat beracun dalam diri akan tumbuh jika terus begini.
Baca Juga: 8 Ciri Toxic Parents yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Mental Anak
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR