Menerapkan caring leadership menuntut pemimpin untuk lebih peka, dan memahami kondisi tim dengan melihat apa yang terjadi di sekitar.
Ketika seorang pemimpin mampu mengelola dan menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan, maka ia akan memberikan banyak manfaat dan menerapkan caring leadership dengan lebih optimal.
Meski demikan, bukan berarti seorang pemimpin tidak menghadapi tantangan dan permasalahan dalam dirinya sendiri.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tekanan yang dihadapi adalah dengan menjadikan aktivitas menulis sebagai healing therapy.
Baca Juga: Rekomendasi Buku Gramedia: Seni Berargumentasi, Bekal dari Cicero untuk Beradaptasi di Abad Ke-21
“Menulis membantu saya mengurai perasaan dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan,” jelas Elin Waty.
Dirinya melanjutkan, “Kegiatan menulis saya rasakan sangat bermanfaat sebagai bagian dari healing therapy, khususnya di tengah tekanan selama masa pandemi.”
Berbagai diskusi dan obrolan ringan bersama banyak rekan, telah menginspirasinya untuk menulis sebuah buku yang harapannya bukan hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tapi juga menginspirasi lebih banyak orang untuk lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah dalam mencapai goals yang mereka impikan.
Baca Juga: Cerita Sukses Milenial, Jatu Barmawati Bangga Jadi Petani Perempuan
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR