Sementara dari sisi sistem pangan, terdapat banyak tantangan untuk menerapkan pertanian berkelanjutan di Indonesia, seperti menyusutnya lahan berkualitas akibat praktik pertanian yang tidak bertanggung jawab, masih rendahnya pengetahuan dan pemanfaatan teknologi pertanian berkelanjutan, kurangnya regenerasi petani, dan lainnya.
Ditambah lagi, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil limbah makanan terbesar nomor 2 di dunia, dengan jumlah 23-48 juta ton per tahun.
Hernie Raharja, Direktur Foods & Refreshements PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Melihat fakta yang ada, pola makan harian masyarakat dan sistem pangan di Indonesia perlu terus dikembangkan untuk memastikan setiap orang bisa mengakses makanan berkualitas, tanpa mengeksploitasi planet bumi."
Baca Juga: PT Unilever Indonesia Luncurkan Rangkaian Produk Perawatan Rumah Halal
"Kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, produsen, industri, hingga konsumen sangat dibutuhkan, masing-masingnya memiliki peran dan tanggung jawab untuk ikut memberikan kebaikan menuju Indonesia yang lebih sehat dan lestari," sambungnya.
Sehingga sesuai strategi The Unilever Compass, Unilever berkomitmen menumbuhkan bisnis secara bertanggung jawab sekaligus memberi kebaikan kepada masyarakat dan lingkungan.
Hal inilah yang menjadi landasan diluncurkannya komitmen Future Foods secara global pada 2020 lalu.
Dua tujuan utamanya yakni membantu masyarakat dunia beralih ke pola makan yang lebih sehat dan mengurangi dampak lingkungan dari rantai makanan,” lanjut Hernie.
Baca Juga: BPA Berbahaya Bagi Kesehatan, Pemerintah Harus Lindungi Masyarakat
View this post on Instagram
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR