Karena alasan waktu tindakan yang lebih singkat, banyak masyarakat yang memilih sunat dengan metode ini. Padahal, banyak juga yang tidak mengetahui adanya bahaya dan risiko dari sunat laser.
Sunat laser sebenarnya menggunakan energi panas pada alat elektrokauter, yaitu alat yang menyerupai solder.
Pada ujung kauter terdapat besi yang dipanaskan dengan tenaga listrik.
Baca Juga: Bisa Picu Sakit Saat Berhubungan Intim, Ini Fakta dan Mitos Sunat Perempuan Selengkapnya
Besi inilah yang kemudian digunakan untuk memotong preputium (kulup penis), jadi anggapan bahwa sunat dengan metode ini menggunakan energi cahaya (laser) tidaklah tepat.
Prof. Andi Asadul Islam, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia menegaskan, “belum ada penelitian secara khusus menjelaskan tentang indikasi untuk sunat laser selain itu juga memiliki risiko kepala penis terpotong lebih tinggi, cedera pada kelenjar penis/uretra, dan luka bakar.”
Sementara itu, dr. Arry Rodjani, Sp.U.(K), dokter spesialis urologi, mengungkapkan, “WHO merekomendasikan sunat harus dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan kompeten untuk mencegah cedera akibat teknik sunat yang salah, beberapa studi sudah tidak menganjurkan sunat laser untuk dilakukan.”
Baca Juga: Wah, Sekarang Sudah Ada Teknik Sunat Menggunakan Powerlem, Apa Itu?
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR