NOVA.id – Pada bayi terutama yang baru lahir, tentu sistem pencernaannya belum berkembang dengan sempurna sehingga butuh asupan nutrisi yang lebih siap untuk dicerna.
Selain memperhatikan kandungan gizi susu formula, ibu juga biasanya memperhatikan efek pemberian susu formula tersebut pada anak, misalnya apakah berat badan anak naik, apakah anak menjadi semakin aktif dan tidak mudah sakit, dan yang juga sering diamati adalah efeknya terhadap pencernaan anak.
Susu formula biasanya menjadi pilihan pertama di kala pemberian ASI tidak memungkinkan atau ketika sudah memasuki tahap menyapih.
Baca Juga: Susu Kambing Formula Bisa Jadi Pilihan Terbaik Setelah ASI, Ini Alasannya
Susu formula mengandung makronutrien dan mikronutrien yang penting selama masa pertumbuhan anak.
Saat ini ada banyak sekali pilihan merek susu formula yang berbahan dasar susu sapi, namun ternyata ada anak-anak yang mengalami alergi susu sapi.
Alergi susu sapi biasanya disebabkan oleh reaksi imun tubuh terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi, yang muncul berupa gejala seperti ruam kemerahan pada kulit, wajah membengkak, hingga gangguan pencernaan.
Baca Juga: Sabun Susu Kambing, Apa Manfaatnya sih? Ini Ulasannya
Protein Susu Kambing Formula Lebih Lembut dan Mudah Dicerna
Pemicu alergi susu adalah kandungan protein αS1-casein yang cukup tinggi pada susu sapi.
Oleh sebab itu, inovasi produk susu yang rendah kandungan αS1-casein-nya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bayi dan anak yang pencernaannya sensitif atau alergi susu sapi.
Susu kambing formula dapat menjadi pilihan karena susu kambing mengandung lebih sedikit αS1-casein (hanya 5-10%) dan lebih banyak β-casein (>70%), sehingga lebih mirip dengan komposisi ASI yang juga didominasi oleh protein β-casein.
Baca Juga: Gorengan Hingga Susu, Ternyata 8 Makanan Ini Bisa Sebabkan Asam Lambung Naik
Kasein dapat membentuk gumpalan dadih susu ketika bercampur dengan asam lambung. Kasein susu kambing membentuk dadih susu dengan kandungan air yang tinggi, sehingga strukturnya sangat lembut dan mudah terurai.
Pada percobaan mencampurkan susu sapi formula dan susu kambing formula dengan cuka apel yang bersifat asam, terlihat bahwa susu sapi formula membentuk gumpalan dadih yang lebih kaku dan kasar, sedangkan susu kambing formula membentuk dadih yang lebih lembut.
Hal inilah yang menyebabkan kasein susu kambing formula lebih mudah dicerna di perut anak.
Menurut penelitian Pintado dan Malcata (2000), enzim tripsin yang ada di lambung mampu memecah 96% kasein susu kambing, sebaliknya kasein susu sapi yang hanya dapat dicerna 70 – 90% saja.
Baca Juga: Pakai Susu, Begini Cara Menghilangkan Noda Tinta di Baju, Coba yuk!
Lemak Susu Kambing Formula Lebih Cepat Dicerna dan Diserap
Saluran pencernaan bayi yang belum matang dapat menjadi problem dalam mencerna lemak susu sapi karena lemak susu sapi terdiri dari jenis asam lemak rantai panjang/long chain fatty acid (LCFA) yang tidak dapat dicerna dan diserap dengan efisien.
Lain halnya dengan susu kambing formula, di mana lemaknya mengandung asam lemak rantai sedang/medium chain fatty acid (MCFA) yang dapat dicerna dan diserap oleh bayi dan anak lebih secara lebih efektif (Lindquist dan Hernell 2010).
Selanjutnya Hachelaf dkk. (1993) juga mengonfirmasi bahwa lemak susu kambing, dengan proporsi asam lemak rantai sedang yang lebih tinggi, diserap lebih efisien daripada susu sapi pada anak-anak yang mengalami gangguan pencernaan akibat intoleransi gluten.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Ngorok dengan Rutin Konsumsi Pisang dan Susu Kedelai
Susu Kambing Formula Mendukung Daya Tahan dan Kesehatan Pencernaan Anak
Pada dinding usus terdapat lapisan jaringan yang berfungsi sebagai pembatas antara rongga usus dan pembuluh darah.
Apabila lapisan dinding usus tersebut kurang rapat, maka bakteri dan toksin lebih mudah menembus dari usus ke pembuluh darah dan menyebabkan terjadi inflamasi atau peradangan.
Kalach dkk. (2001) menyebutkan bahwa gejala alergi biasanya berhubungan dengan kerapatan dinding usus terutama pada bayi usia 6-12 bulan.
Hasil studi menunjukkan bahwa susu kambing dapat menjaga kerapatan dinding usus dan mengurangi peradangan usus.
Prebiotik berupa oligosakarida yang terdapat pada susu kambing mampu meredakan gejala peradangan usus kronis dan mendukung pertumbuhan Bifidobacteria di dalam usus bayi.
Baca Juga: Ini Resep Minuman yang Bisa Hangatkan Badan di Musim Hujan: Wedang Secang Susu
View this post on Instagram
Susu Kambing Formula Berpotensi Mengurangi Reaksi Alergi Susu Sapi
Susu kambing telah banyak digunakan oleh orang-orang yang memiliki masalah pencernaan dan sensitif terhadap susu sapi.
Efektivitas susu kambing dalam meredakan respons alergi susu sapi dapat berbeda-beda antar individu.
Denisova dkk. (2003 & 2004) menemukan gejala dermatitis atopik atau ruam kemerahan pada kulit membaik pada lebih dari 80% bayi dan 88% anak-anak ketika mereka beralih dari susu sapi ke susu kambing formula.
Baca Juga: Jangan Salah, Minum Susu Bisa Menghilangkan Rasa Pedas dengan Cepat!
Sementara menurut penelitian Bellioni-Businco (1999), rata-rata dibutuhkan 5 kali lebih banyak konsumsi susu kambing formula untuk dapat memicu reaksi alergi dibandingkan dengan susu sapi, artinya susu kambing formula berpotensi untuk membantu mengurangi reaksi alergi susu sapi.
Namun demikian, orangtua tetap disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan sebelum memberikan susu kambing formula pada anak-anak yang alergi akut.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR