Dr. Ajeng Indrastari menjelaskan bahwa tanda-tanda speech delay pada anak dapat dilihat dari perkembangan bicara dan bahasa pada anak sejak lahir.
“Bayi 0-3 bulan ternyata saat kita ajak komunikasi, mengeluarkan suara “eng-eng” ternyata sedang berbicara. Setelah tahapan tersebut, bayi biasa babbling. Ketika anak 12-18 bulan sudah bisa bicara minimal 3-6 kata dengan aktif, umumnya memanggil mama dan papa.
Namun, ketika anak perkembangannya tidak sesuai dengan usianya. Maka orang tua harus mewaspadai tentang perkembangan bicara anak,” Ucapnya saat menjadi narasumber di acara Fiveghthing Jungle Babies Bogor bersama Vitamin Generos di Bogor (5/12).
Baca Juga: Ini 7 Cara Mengatasi Diare dengan Cepat, Dijamin Pasti Sembuh
Ajeng melanjutkan, orang tua harus aktif dan peka terhadap grafik perkembangan anak melalui imunisasi atau saat kontrol ke dokter anak.
Saat kunjungan, umumnya orang tua dapat berkonsultasi tentang pemantauan pertumbuhan anak yang terlihat di kolom atau grafik perkembangan anak buku KIA.
Permasalahan speech delay pada anak sudah banyak dialami oleh orang tua di komunitas Babies Bogor. Orin, Ketua Babies Bogor mengatakan bahwa anaknya pernah mengalami speech delay.
“Anak saya saat umur dua tahun sudah bisa memanggil mama papa. Namun, saat anak saya sudah mulai mengenal gawai, panggilan tersebut hilang. Jadinya harus sering distimulasi dan melakukan komunikasi. Speech Delay di komunitas ini memang sering dialami oleh anggota Babies Bogor.” Ucapnya saat ditemui tim Generos.
Baca Juga: Rekomendasi Popok Bayi dengan Daya Tampung Besar dan Struktur 3D
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR