NOVA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan kasus pertama paparan varian Omicron di Indonesia, Kamis (16/12) lalu.
Kasus Omicron di Indonesia ini tentu membuat kita harus lebih waspada lagi karena penyebarannya yang sangat cepat.
Perlu diketahui, ini gejala Omicron yang mirip dengan varian Delta, seperti diberitakan NOVA, Kamis (16/12):
Baca Juga: Sudah Terdeteksi di Indonesia, Inilah Gejala Covid-19 Varian Omicron
1. Sakit tenggorokan
Selain itu, mereka yang terpapar biasanya juga melaporkan mengalami sakit tenggorokan.
Biasanya gejala ini terjadi pada orang dewasa.
Meski demikian, sakit tenggorokan di sini cenderung lebih ringan dan berlangsung tidak lebih dari 5 hari.
Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Saran Menkes
2. Kelelahan
Gejala Omicron berikutnya adalah kita akan merasa lelah dan mempunyai energi yang rendah.
Kondisi ini bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun, kelelahan juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.
Jadi, untuk mendapat gambaran pasti, kita harus melakukan tes corona.
Baca Juga: Vaksin Booster dari Pfizer Diklaim Ampuh Lawan Varian Omicron
3. Sakit kepala
Studi yang dilakukan Zoe Covid menemukan bahwa gejala omicron awal adalah sakit kepala.
Berdasarkan penelitian itu, sakit kepala akan terasa nyeri sedang hingga berat.
Selain itu, kita juga bisa merasakan kepala berdenyut, menekan, dan menusuk di kedua sisi kepala.
Pada umumnya, gejala sakit kepala ini akan berlangsung lebih dari 3 hari dan cenderung susah dihilangkan dengan obat nyeri.
4. Tenggorokan gatal
Gejala lain yang dilaporkan adalah tenggorokan gatal.
Hal itu disampaikan oleh eorang dokter di Afrika Selatan, Angelique Coetzee.
Ia mengatakan, banyak yang mengeluhkan tenggorokan gatal yang dirasakan lebih menyakitkan.
Baca Juga: Meski Punya Gejala Ringan, WHO Sarankan Ini untuk Cegah Infeksi Varian Omicron
Sayangnya, banyak pihak mulai meremehkan varian Omicron yang menyebar di 77 negara tersebut.
Padahal Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, vaksin Covid-19 saja tidak cukup untuk menghadapi varian B.1.1.529 atau Omicron yang menyebar.
"Saya harus sangat jelas: vaksin saja tidak akan membuat negara mana pun keluar dari krisis," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Mengenal Obat Sotrovimab yang Disebut Bisa Lawan Varian Omicron
View this post on Instagram
Tedros menyarankan kepada masyarakat dunia untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga sirkulasi udara dan ventilasi, serta menjaga kebersihan tangan. Semua itu tetap perlu dilakukan meski sudah mendapat vaksinasi.
"Lakukan semuanya! Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik," tegasnya.
Hal ini karena jika diremehkan, kasus paparan varian Omicron bisa naik drastis dan membuat fasilitas kesehatan kolaps seperti beberapa waktu lalu.
"Kami khawatir orang-orang menganggap Omicron sebagai hal yang ringan."
"Apalagi jika omicron memang menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang begitu banyak sekali lagi dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap," tandasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR