Tren Plant Based di Masa Depan
Meski booming plant based di Indonesia terjadi sejak awal pandemi Covid-19, tetapi sebenarnya pola makanan ini bukanlah sesuatu yang baru di dunia. “Di Indonesia sendiri tren ini mulai meningkat terlihat dari diperkenalkannya menu berbasis daging nabati pada beberapa restoran cepat saji terkenal di Indonesia,” katanya.
Plant based di Indonesia popular diperkenalkan oleh PROTEMIL sejak 2019, produksi PT Aneka Sarivita (ASV).
Wujudnya adalah lauk siap makan berupa daging nabati yang terbuat dari tepung kedelai dan rempah rempah pilihan. Protemil memiliki tekstur dan rasa yg mirip daging dan tidak mengandung kolestrol.
Baca Juga: Karyawan Ingin Jadi Pengusaha? Ini 3 Tips dari Founder Kata Oma
Dikemas dengan teknologi canggih dan melalui proses sterilisasi dengan suhu tinggi sehingga bebas dari mikroorganisme dan dapat disimpan dalam suhu ruang selama 12 bulan walaupun tanpa bahan pengawet.
“Sterilisasi merupakan suatu Teknik yang dapat membunuh semua mikroorganisme pada bahan pangan termasuk mikroba pathogen,” jelasnya.
PROTEMIL sangat praktis, karena dapat langsung dikonsumsi tanpa harus di olah terlebih dahulu. Dapat disajikan bersama nasi hangat, mie, salad, maupun dijadikan cemilan. Harganya pun terjangkau, hanya Rp5.000.
Sesuai dengan lidah Indonesia, maka varian rasa opor dan gulai diluncurkan pertama kali, dengan kandungan protein untuk memenuhi kebutuhan tubuh, penampilan dan tekstur yang mendekati kualitas daging hewani.
Rasa opor mengandung Mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 3 g, lemak total 4 g dan kolesterol 0 g. Sedangkan rasa gulai Mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 6 g, lemak total 3 g dan kolesterol 0 g.
Baca Juga: Unik! Pakai Produk SOVLO Pasti Bisa Stylish Sekaligus Dukung Karya Ilustrator Lokal
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR