Jumlah pasien diabetes mencapai 19,5 juta orang dan diproyeksikan masih akan terus meningkat hingga 28,6 juta orang pada tahun 2045.
Komplikasi yang paling sering muncul akibat neuropati diabetik adalah terjadinya kaki diabetes atau diabetic foot ulcer (DFU).
Neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu.
Neuropati diabetik merupakan komplikasi diabetes serius yang dapat mempengaruhi sebanyak 50 persen penderita diabetes.
Penyebabnya bisa beragam, tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik.
"Kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan."
Baca Juga: 5 Pilihan Makanan Pengganti Nasi Putih yang Bisa Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2
View this post on Instagram
"Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Neuropati diabetik sebenarnya memiliki beberapa jenis gangguan saraf.
Yakni neuropati perifer di mana bagian saraf yang terganggu akibat kadar gula darah yakni pada kaki dan tungkai dahulu, lalu diikuti oleh tangan dan lengan.
Berikutnya neuropati otonom, yakni sistem saraf otonom yang mengontrol jantung, kandung kemih, perut, usus, organ seks dan mata. Selanjutnya adalah neuropati proksimal, di mana gangguan saraf bisa terjadi di paha, pinggul, bokong atau kaki, juga perut dan dada
Terakhir yakni mononeuropati atau neuropati fokal yang mengacu pada kerusakan saraf tertentu.
Salah satu cara mengurangi gejala neuropati adalah dengan melakukan latihan fisik atau berolahraga, serta mengonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu.
Baca Juga: Benarkah Madu Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Jawaban Ahli
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR