Sebisa mungkin, tempatkan diri kita dalam posisinya agar kita dapat memahami pasangan dengan baik.
Baca Juga: Mengenal Drone Parenting, Jenis Pola Asuh yang Banyak Dipakai Orang Tua Milenial
Coba dorong pasangan kita untuk berbagi, dan jadilah orang yang bisa diandalkan di momen sendunya ini.
2. Jauhkan dari pikiran dan orang-orang yang negatif
Tidak semua orang bisa mengerti perasaan baby blues ini. Usahakan pasangan kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki pikiran terbuka dan positif.
Karena pasti ada saja yang meremeh-temehkan kondisi tersebut, sehingga malah menambah depresi. Baiknya, jauhikan pasangan kita dari mereka untuk sementara waktu.
Penting juga untuk selalu meminta saran dan pendapat dari teman, kerabat, atau bahkan orang tua sendiri yang mungkin pernah ada di kondisi yang sama.
Sebisa mungkin jangan biarkan pasangan kita sendirian. Saat ia sendirian, pikiran negatif mudah menghantuinya.
3. Konsultasi ke Dokter dan Ahli
Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama dan pasangan Anda tidak dapat menyelesaikannya sendiri, sangat disarankan untuk menghubungi dokter, psikolog atau terapis.
Baca Juga: Belajar Lewat Ekosistem Parenting, Sandra Dewi: Saya Ibu yang Agak Susah Atur Emosi
View this post on Instagram
Kemungkinan ia akan mendapatkan obat-obatan antidepresan atau disarankan mengikuti konseling.
Yakinkan pasangan Anda agar tidak perlu malu untuk mencari pertolongan untuk masalah kejiwaannya.
Seperti halnya penyakit fisik, masalah kejiwaan merupakan sesuatu yang wajar. Mencari pertolongan merupakan salah satu langkah penting agar Anda dapat kembali berfungsi dengan baik dalam keluarga Anda dan hidup bahagia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR