NOVA.id - Banyak pasangan yang senang mencoba hal baru untuk urusan ranjang, salah satunya menjajal gaya bercinta menggunakan oral.
Bercinta dengan gaya oral memang mampu membangun keintiman dan membantu tercapainya orgasme.
Menurut survei, sebanyak 85 persen pasangan orang dewasa pernah melakukan seks oral dengan pasangannya setidaknya satu kali.
Tapi, bukan berarti oral seks itu bebas risiko.
Melakukan oral seks justru rentan terkena penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, herpes, dan human papillomavirus (HPV) menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Tergantung pada jenis virus yang kita hadapi, HPV dapat meningkatkan risiko kanker, khususnya pada bagian orofaring atau bagian tengah tenggorokan kita.
Ted Teknos, dokter bedah kepala dan leher mengatakan bahwa kasus kanker tenggorokan terkait HPV telah meningkat 300 persen dari tahun 1980an sampai tahun 2000-an.
"Kita hanya melihat efeknya sekarang, tapi akan jauh lebih umum di tahun-tahun dan dekade mendatang,” kata dia.
Inilah yang perlu kita ketahui tentang bagaimana seks oral dapat meningkatkan resiko kanker tenggorokan dan apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri.
Baca Juga: Tak Lagi Muda dan Bugar, Ini Tips Aman Bercinta di Usia 50 Tahun
Apa itu kanker tenggorokan?
Kanker tenggorokan, yang secara medis dikenal sebagai kanker oropharyngeal, dua kali lebih sering menyerang pria daripada wanita, menurut American Cancer Society.
KOMENTAR