NOVA.id - Belakangan kita semua dibuat geram sekaligus miris dengan adanya kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru kepada muridnya.
Ya, sederet kasus pelecehan seksual pada anak belakangan ini banyak yang mulai terungkap.
Tentu saja hal ini membuat para orangtua semakin waswas, bagaimana bisa lembaga pendidikan yang harusnya jadi tempat yang aman bagi anak malah jadi tempat terjadinya kasus pelecehan seksual.
Melihat kondisi yang ada, psikolog anak Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si., Psikolog, mengingatkan betapa pentingnya pendididikan seksual diberikan kepada anak, sejak dini, sebagai upaya pencegahan agar anak bisa terhindar dari kejahatan seksual.
Meskipun sekarang ini banyak orang tua yang mulai terbuka soal pendidikan seksual kepada anak, namun tidak jarang masih ada yang merasa bingung bagaimana konsep ataupun cara menyampaikan edukasi seksual kepada si kecil.
Kata Ihsana, “Pertama yang harus dipahami orangtua adalah bahwa yang dimaksud pendidikan seksual kepada anak itu konteksnya bukan berkaitan dengan relasi seksual sebagaimana pemahaman orang dewasa.”
Baca Juga: Belajar dari Matthew White, Kenapa Anak Bisa Terkena Diabetes?
Namun lebih kepada mengajarkan anak untuk memahami, belajar tentang anggota tubuhnya.
Sehingga output-nya anak tahu bahwa badannya tidak boleh dipegang oleh orang lain.
Bagaimana kita menjalankan pendidikan seks kepada anak di rumah?
Ajarkan Sesuai Namanya
Kenalkan anggota tubuh kepada anak, termasuk mengenalkan alat kelamin si kecil. Orangtua jangan menggunakan istilah atau kiasan tertentu saat mengenalkannya.
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR