NOVA.id - Sejak awal tahun 2022, kasus Omicron di Indonesia meningkat cukup drastis.
Sudah ada lebih dari 7 ribu kasus Omicron di seluruh Indonesia dengan penularan yang terbilang cepat.
Namun di tengah kegentingan tersebut, muncul satu varian Covid-19 terbaru asal Indonesia.
Varian Covid-19 asal Indonesia ini disebut-sebut berbeda dengan Omicron dan Delta.
Covid varian lokal ini masih diteliti oleh para ahli untuk mengungkap karakteristik dan sifat-sifatnya.
Kasus pertama infeksi Covid varian lokal ini ditemukan di daerah Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga merupakan varian lokal.
Menurut dia, temuan itu terdeteksi melalui pemeriksaan sampel dengan whole genome sequencing (WGS).
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat di Indonesia, Ini Salah Satu Cara untuk Mencegahnya
View this post on Instagram
"Jadi dari 18 sampel yang terdeteksi di ITD Unair, ada delapan varian Omicron, sembilan varian Delta, dan satu varian lokal," ujarnya, dilansir dari Tribunnews.
Namun siapa sangka, kabar kasus Covid varian lokal ini belum sampai ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyusul ditemukannya virus Covid-19 varian lokal di Surabaya.
Nadia mengatakan, Kemenkes bisa melaporkan temuan varian lokal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga Independen Internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
"Belum ada informasi tentang ini (varian lokal) sampai saat ini, nanti kita ditanyakan ke Jatim," ucapnya.
Dia menambahkan, WHO yang akan menentukan kategori dari varian lokal tersebut.
"Nanti WHO yang akan menentukan kita bisa melaporkan ke GISAID dan mereka yang akan menilai," ujarnya.
Namun, Nadia menjelaskan, sebelum dilaporkan kepada WHO dan GISAID, varian tersebut akan dikonfirmasi oleh Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).
"Sebelumnya tentunya adanya temuan varian akan dikonfirmasi oleh Lab rujukan WGS di BKPK," tandasnya.
Baca Juga: Peneliti Jepang Sebut Varian Omicron Lebih Tahan Lama di Permukaan, Tapi Bisa Dilumpuhkan dengan Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR