NOVA.ID - Bagi Sahabat NOVA yang ingin punya anak, tentu menjaga kesehatan organ reproduksi jadi sangat penting.
Jangan sampai, deh, ada masalah terjadi.
Apalagi, masalah yang berkaitan dengan produksi sel telur.
Bukan apa-apa, jika ada masalah dengan produksinya, pasti proses pembuahan terganggu bahkan mungkin tidak bisa terjadi.
Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai adalah gangguan kanker ovarium.
Tak seperti kanker leher rahim (serviks) dan pap smear sebagai langkah deteksi dininya yang banyak dibicarakan, kanker ovarium justru jarang terdengar.
Inilah yang jadi sumber masalah.
Kanker ovarium sendiri adalah kanker yang menyerang jaringan indung telur, alias tempat penghasil sel telur.
Sayangnya, kanker ovarium sering kali tidak terdeteksi sampai telah menyebar di dalam panggul dan perut.
View this post on Instagram
Baca Juga: 6 Kali Kemoterapi, Feby Febiola Dinyatakan Sembuh dari Kanker Ovarium
Nah, karena kurangnya pengetahuan soal bagaimana gejala dan tandanya, ada banyak perempuan yang merasa “kecolongan”.
Saat datang ke rumah sakit, stadium sudah tinggi hingga kondisi sudah kritis.
“Kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan karena penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun di stadium awal. Hanya 20 persen dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal,” ujar Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG(K), K-Onk.
Berdasarkan data terakhir dari Global Burden of Cancer Study (Globocan), pada tahun 2020 Indonesia mencatat sebanyak 14.896 kasus baru kanker ovarium.
Kondisi ini akhirnya membawa kanker ovarium menempati urutan lima teratas dari kanker yang khusus dialami perempuan.
Di penelitian lainnya dikatakan bahwa satu dari 78 perempuan berisiko menderita kanker ovarium dalam hidup mereka.
Duh, jangan sampai kita mengalaminya.
Makanya harus selalu waspada dengan adanya risiko kanker ovarium yang jadi silent killer bagi kesehatan perempuan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR