NOVA.id – Sahabat NOVA seperti diketahui sejak Januari 2022 lalu, pemerintah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Tidak dapat dimungkiri, kondisi tersebut membuat sebagian orang tua yang merasa cemas dan belum siap melepaskan anaknya untuk melakukan PTM di sekolah.
Seperti ibu Ika yang berdomisili di Depok, dengan anak yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD), yang bersikeras tidak mengizinkan anaknya untuk PTM sebelum mendapatkan vaksin.
Alasannya tentu saja khawatir dengan kondisi anaknya, terlebih sekarang ini mulai banyak ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Tentu saja cemas yang dirasakan orangtua tentu saja tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak diatasi dengan baik, kecemasan orangtua ini bisa berubah jadi stres.
Baca Juga: Pendidikan Seks Sejak Dini Ternyata Bisa Cegah Anak dari Pelecehan
Lantas apa yang bisa Anda persiapkan sebagai orangtua yang ingin melepaskan anaknya untuk melakukan PTM, tapi satu sisi masih diliputi rasa khawatir?
Berikut tips dari psikolog anak Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si., Psikolog.
Komunikasi dengan Sekolah
Lakukan komunikasi dengan pihak sekolah, terkait dengan protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan selama PTM berlangsung.
“Harus dikomunikasikan oleh orangtua kepada pihak sekolah, untuk meyakinkan bahwa pihak sekolah menerapkan prokes dengan saksama,” kata Ihsan kepada NOVA.
Sampaikan pada Anak
Selanjurnya, sampaikan kekhawatiran kita pada anak, namun pastikan cara menyampaikannya tidak membuat anak justru merasa takut.
Baca Juga: Mengenal Drone Parenting, Jenis Pola Asuh yang Banyak Dipakai Orang Tua Milenial
Kita bisa mengatakan batasan apa yang anak boleh lakukan dan dan apa yang sebaiknya anak hindari supaya tidak terjadi kemungkinan penularan.
Misalnya dengan mengatakan, “Mama senang kamu kembali ke sekolah, tapi suasananya sekarang masih belum betul-betul aman, jadi kalau nanti di sekolah kamu tetap harus jaga protokol kesehatan ya, tetap jaga jarak dengan temanteman, tetap pakai masker. Ketika jam istirahat dan mau makan jangan sambil ngobrol supaya tidak ada perpindahan virus.”
Jangan Menyangkal
Akui kekhawatiran yang kita rasakan. Ya, Paling penting adalah menerima keadaan, termasuk apa yang sedang Anda rasakan seperti perasaan cemas dan khawatir.
Baca Juga: Anak Takut Menginjak Rumput? Yuk! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
View this post on Instagram
Jadi tak perlu Anda menyangkalnya. Sampaikan Kata Ihsana, “Orangtua sendiri kekhawatiran Anda pada anak, namun pastikan cara menyampaikannya tidak membuat anak justru merasa takut. perlu untuk menerima kondisi keadaan bahwa ia cemas, jangan menolak atau denial, karena kalau perasaan cemas ditolak akan semakin cemas.”
“Sadari bahwa: betul saya cemas, anak saya mau berangkat lagi ke sekolah, saya khawatir, tetapi saya sudah menyampaikan kepada guru dan kepada anak saya, maka saya sekarang akan belajar untuk menenangkan diri,” jelas Ihsana.
Dengan melakukan 3 hal tersbut, setidaknya akan membantu Anda mengurangi rasa cemas yang dirasakan.
Cara Mengelola Rasa Cemas
1. Hal pertama saat rasa cemas muncul, lakukan relaksasi pernapasan. Caranya, tarik napas panjang, lalu embuskan perlahan melalui mulut.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika si Kecil Suka Memainkan Alat Kelamin?
2. Komunikasikan apa yang sedang dirasakan dengan pasangan atau orang terdekat, sehingga Anda tidak merasa sendiri.
3. Alihkan pikiran cemas dengan aktivitas fisik, Anda dapat melakukan kegiatan yang disukai, misalnya berkebun, memasak, dan hal lainnya.
Selain melakukan kegiatan yang disukai, rutin berolahraga akan sangat membatu untuk mengatasi kecemasan yang Anda rasakan.
Kata Ihsana, “Dengan berolahraga, kadar hormon yang membuat bahagia akan meningkat, jadi kalau yang cemas kemudian hanya diam di rumah akan semakin terus cemas. Tetapi kalau coba dialihkan kepada kegiatan fisik, motorik produktif, akan membantu untuk menurunkan cemasnya.”
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR