NOVA.id - "Ada kejahatan nafsu dan kejahatan logika. Batas antara mereka tidak jelas," kata
Albert Camus, filsuf dan jurnalis Prancis yang mendapat anugerah Nobel bidang sastra.
Sebagai seorang filsuf, Camus telah melampaui pemikiran kita. Dia telah sampai
pada perbedaan antara kejahatan nafsu dan kejahatan logika.
Sementara itu untuk membedakan perkara jahat dan berkara baik pun kita kadang masih keliru menerka.
Menurutnya, sekarang adalah zaman kejahatan sempurna, semua penjahat bisa berdalih apapun dan tanpa bisa disangkal untuk melakukan kejahatan dalam kelambu kebaikan.
Mengapa ada orang jahat, ada orang baik? Apakah kejahatan selalu menang? Kapan kebaikan akan datang?
Ketiga pertanyaan ini sepintas klise. Namun, ada pertanyaan yang jauh lebih menarik minat insani, yakni bagaimana kita mempelajari kasus-kasus kejahatan supaya kita lebih memahami sisi-sisi kehidupan sekaligus mencegah kejahatan terulang kembali?
Atas pertanyaan itu, INTISARI meluncurkan website premium INTISARI Plus pada Selasa, 1 Maret 2022.
Website ini menyediakan pustaka kisah-kisah kriminal dari penjuru dunia, termasuk negeri kita.
Semua berdasarkan kejadian nyata atau setidaknya terinspirasi dari perkara kriminal yang pernah ada.
Baca Juga: Siniar Obrolan Meja Makan, Belajar Parenting dalam Balutan Konten Audio yang Menghibur
Kisah Kerah Kemeja Pembuka Rahasia pada laman pertama INTISARI Plus menunjukkan bahwa kejahatan selalu meninggalkan jejak.
Bukti minim dan tak umum pada kerah kemeja pun bisa menjadi pintu pemecahan kasus.
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR