NOVA.id - Tradisi Lebaran masyarakat Indonesia umumnya berkumpul bersama keluarga dan menikmati kebersamaan tersebut.
Biasanya akan ada banyak anak kecil dan bayi yang diajak orangtua mereka untuk mengenal saudara.
Menggemaskan, mungkin itu kata yang terlintas di kepala kita begitu melihat bayi.
Tak heran jika banyak yang ingin memeluk, mencubit, dan menggendong bayi.
Namun jika Sahabat NOVA ingat, pernah terjadi kasus wajah bayi terserang penyakit kulit karena orang-orang bergantian memegangi kulit bayi yang masih sensitif.
Belajar dari kasus tersebut, sebaiknya Sahabat NOVA memperhatkan cara memegang bayi yang tepat agar tak menimbulkan masalah.
1. Hindari menyentuh sembarangan
Jangan asal menyentuh bayi secara sembarangan karena tangan kita penuh dengan kuman dan bakteri.
Lagipula, beberapa tahun pertama kehidupan bayi adalah saat sistem kekebalannya sangat rentan terhadap kuman.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran, Tubuh Jadi Kembali Langsing
View this post on Instagram
Cucilah tangan dengan baik terlebih dahulu sebelum menyentuh atau memeluk bayi.
Jangan lupa untuk meminta izin terlebih dahulu ke orang tua bayi jika hendak memegang tubuhnya.
2. Jangan mendekati bayi saat sakit
Jangan dekati bayi saat sakit atau tidak enak badan agar mereka tidak tertular.
Apalagi, kita masih berada di era pandemi dan bukan mustahil penyakit lain menyerang bayi yang masih rentan.
3.Tidak membagi makanan tanpa izin
Bisa jadi mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memiliki pantangan terhadap suatu makanan.
Pasalnya, jika dipaksakan, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan anak hingga mengancam nyawa.
Dan jangan pernah merokok di dekat bayi karena jika terpapar terus, bayi menanggung risiko penyakit akibat paparan rokok.
Baca Juga: Pasca Lebaran Takut Kolesterol Naik? 4 Buah Ini Bisa Menetralisirnya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR