Ibu juga dapat menularkannya kepada bayinya selama kehamilan. Berikut anak-anak yang berisiko terkena hepatitis C:
-Anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki virus hepatitis C.
-Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia.
-Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal.
-Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, termasuk penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Anak Misterius Masuk Indonesia, Ini yang Wajib Dilakukan Orangtua
View this post on Instagram
4. Hepatitis D
Jenis hepatitis ini hanya dapat terjadi pada penderita hepatitis B.
Hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak terinfeksi hepatitis B, atau dapat dimulai di kemudian hari.
Hepatitis D tidak dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan.
Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebut juga dengan hepatitis enterik.
Penyakit ini mirip dengan hapatitis A, ditularkan melalui kontak oral atau terpapar kotoran yang terinfeksi virus. Jenis hepatitis ini biasanya tidak fatal.
Namun jika terjadi selama kehamilan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada janin.
Baca Juga: Yuk! Cegah Risiko Wabah Penyakit Hepatitis A dengan Vaksinasi
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berbagai Cara Penularan Hepatitis Pada Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR