NOVA.id - Kasus hepatitis akut anak yang sudah masuk Indonesia membuat orangtua wajib waspada.
Selain mengenali berbagai gejala hepatitis misterius tersebut, orangtua juga perlu melakukan pencegahan penularan.
Cara pencegahan bisa dimulai dari rumah di mana orangtua memastikan makanan yang disantap si kecil selalu matang dan bersih.
Selain itu, jangan lupa mencontohkan kebersihan di rumah pada anak.
Nah setelah memulai kebiasaan baik ini, orangtua bisa mulai mencari cara pencegahan yang lebih penting.
Yaitu pastikan anak mendapat vaksin hepatitis sejak dini.
Berdasarkan daftar imunisasi anak yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat dua jenis vaksin hepatitis yang wajib didapatkan anak.
Yakni hepatitis B dan hepatitis A.
Berikut adalah ulasan lengkap mengenai kedua vaksin hepatitis tersebut, kapan waktu imunisasi, dan manfaatnya.
Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut Misterius, Kata Ahli 2 Hal Ini Jadi Kuncinya
Vaksin Hepatitis B
Melansir CDC, hepatitis B berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi jangka panjang, kerusakan hati, hingga kematian.
Nah, vaksin hepatitis B dapat mengurangi risiko anak terjangkit virus hepatitis B yang menyebabkan penyakit ini.
Vaksin hepatitis B diberikan kepada bayi setelah lahir atau sebelum berumur 24 jam. Sebelum diberikan vaksin ini, bayi biasanya akan mendapatkan suntikan vitamin K1 terlebih dulu.
Jika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.000 gram, maka dosis pertama vaksin hepatitis B ditunda hingga usianya 1 bulan atau lebih.
Namun, apabila ibunya positif hepatitis B, maka imunisasi harus segera dilakukan. Akan tetapi, ini tidak dihitung sebagai dosis primer.
Efek samping yang mungkin timbul setelah anak menerima vaksin hepatitis B, yakni kemerahan, nyeri, bengkak di area suntikan, dan kelelahan.
Pemberian vaksin hepatitis B penting, karena terkadang orang yang terinfeksi tidak menyadari kalau dirinya membawa virus. Sehingga menjaga kebersihan saja tidak cukup.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Misterius Meluas, Waspada Cara Penularan Hepatitis pada Anak
View this post on Instagram
Selain itu, vaksin hepatitis B juga memberikan sistem kekebalan jangka panjang.
Rata-rata bayi yang melengkapi seluruh dosis vaksin hepatitis B, mendapatkan perlindungan dari infeksi selama asa kanak-kanak hingga dewasa.
Vaksin hepatitis A
Pemberian vaksin ini juga bertujuan untuk memberikan perlidungan, serta mengurangi risiko anak terinfeksi virus hepatitis A.
Vaksin hepatitis A diberikan sebanyak dua kali, ketika anak sudah berusia 12 hingga 24 bulan (1-2 tahun).
Jarak antara pemberian vaksin hepatitis A pertama dan kedua yakni enam hingga 12 bulan. Di Indonesia umumnya menggunakan jenis vaksin hepatitis A dan kombinasi dengan hepatitis B.
Anak-anak yang usianya di atas 2 tahun sampai 18 tahun pun, juga tetap bisa mendapatkannya, terutama jika sebelumnya tidak diimunisasi.
Efek samping yang mungkin muncul setelah anak menerima vaksin hepatitis A yakni demam ringan, nyeri, dan kemerahan di tempat suntikan. Reaksi alergi sangat jarang terjadi.
Vaksin hepatitis baik hepatitis A maupun B aman diberikan kepada anak dan bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi. Efek samping yang ditimbulkan pun juga ringan.
Baca Juga: Orang Tua Waspada! Ini 12 Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR