NOVA.id - Kasus hepatitis misterius pada anak belakangan ini membuat masyarakat khawatir.
Pasalnya, para ahli menyebut penularan hepatitis berasal dari virus yang mudah menular lewat saluran cerna.
Ini artinya, jumlah kasus hepatitis misterius tersebut akan meningkat jumlahnya.
Sebagian orang khawatir penyebaran hepatitis ini bisa berpotensi menjadi pandemi seperti Covid-19.
Benarkah demikian?
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan ada beberapa argumentasi yang menyebutkan fenomena Hepatitis misterius ini berkaitan dengan pandemi.
Pertama, data menunjukkan dari Israel menyatakan 90 persen anak terserang Hepatitis ini, satu tahun terakhir pernah terpapar Covid-19.
Kedua, bahwa di dalam darah dari pasien atau anak yang terinfeksi memang diduga ada satu hipotesa disebabkan oleh Adenovirus.
"Tapi di dalam darahnya, virologi Adenovirus kecil sekali. Bahkan beberapa biopsi tidak terdeteksi. Jadi ini yang melemahkan argumentasi itu," ujarnya, dilansir dari Tribun Kesehatan.
Baca Juga: Cegah Hepatitis Akut Misterius, Ajari Anak Hidup Sehat dengan Cara Ini
View this post on Instagram
Selain itu, Dicky juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan fenomena ini menjadi pandemi.
Hal ini karena terjadinya sebuah pandemi umumnya disebabkan patogen baru.
Itu artinya mayoritas manusia belum memiliki imunitas terhadap pantogen yang baru muncul.
Dan semua manusia di dunia terancam terinfeksi penyakit ini dengan berbagai golongan usia.
Namun jika dikaitkan dengan Hepatitis misterius, data lebih spesifik menunjukkan lebih berisiko menimpa anak-anak. Mayoritas 90 persen menginfeksi anak di bawah 5 tahun.
"Jadi artinya lagi kalau mengikuti kriteria pandemi, ya menjadi sangat jauh. Artinya ini dinamis, kita akan menunggu apakah hipotesa saya ini benar atau tidak kita harus menunggu data lanjutan," paparnya lagi.
Lalu jika bicara mekanis, penularan Hepatitis misterius tidak semudah atau secepat yang ditularkan melalui udara seperti Covid-19.
"Namun bicara pencegahan ya tetap kita tidak bisa abaikan, anggap remeh. Karena 10 persen dari pasien menurut data global menujukkan harus ditransplasi hati. Berarti ini tidak main-main," pungkasnya.
Baca Juga: Selain Hepatitis, Orangtua Wajib Waspada Penyakit yang Serang Anak Usai Lebaran
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR