“Selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, Ajinomoto juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 34.900 ton emisi karbon (CO2) dengan berbagai cara seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi. Kami mempunyai target mengurangi 180.000 ton CO2 pada tahun 2023, dari based line tahun 2018,” lanjut Yudho.
Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi.
Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.
Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.
“Kami aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Hal ini cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain masih bisa meningkat,” ungkap Yudho.
“Kemudian, masalah lingkungan lain di Indonesia adalah jumlah sampah plastik yang dari tahun ke tahun kian menumpuk. Menyoroti masalah ini, Ajinomoto turut mengambil langkah konkrit. Brand MSG AJI-NO-MOTO®, yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya,” lanjutnya.
Atas inisiasi itulah Brand MSG AJI-NO-MOTO® memperoleh rekor MURI sebagai bumbu MSG pertama di Indonesia dengan kemasan yang ramah lingkungan. Selain itu, PT AJINOMOTO INDONESIA juga mengurangi penggunaan plastik pada produk lainnya seperti: Masako® sejumlah 8,4% dalam setiap kemasan 9gr dan Sajiku® sejumlah 9,5% di setiap kemasannya, dan ke depannya akan dilakukan penelitian lebih lanjut supaya bisa terus menekan penggunaan material plastik di setiap produk.
Melalui langkah-langkah tersebut, Ajinomoto berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk melakukan gerakan lainnya yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan. PT AJINOMOTO INDONESIA berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi.
Untuk menyaksikan kembali acara diskusi “Mendorong Industri Hijau Melalui Circular Economy” silahkan klik link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=cnxCxoayy0U&t=4865s
Baca Juga: Berbagi Kebaikan, PT Ajinomoto Indonesia Gandeng ACT Berikan Donasi Menu Sehat Berbuka Puasa
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR