Paula menghargai dukungan orang lain dan berharap mereka dapat bersabar sampai dia bisa berdamai.
"Tolong jangan beri tahu kami sudah waktunya untuk bangkit, jangan bilang itu adalah waktu yang sudah cukup lama, atau waktu menyembuhkan semua luka."
"Kami menyambut dukungan dan cinta kamu, tetapi rasa hancur kami tidak akan hilang. Itu adalah sesuatu untuk diamati, dikenali, diterima," ungkapnya.
3. Pahami bahwa sulit untuk melewati momen-momen khusus
Baca Juga: Hadapi Duka Mendalam, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua Setelah Ditinggal Anak
Paula mengaku masih menghitung ulang tahun dan berfantasi tentang seperti apa kehidupannya andai sang anak masih hidup.
"Momen ulang tahun sangat sulit bagi kami. Hati kami sakit untuk merayakan kedatangan anak kami ke dunia ini, tetapi kami malah menjadi sangat sadar akan luka di hati kami. Beberapa orang tua membuat ritual atau mengadakan pesta sementara yang lain lebih suka menyendiri," kata Paula.
Ada juga momen peringatan meninggalnya sang anak, dari hari, bulan, hingga tahunan.
"Tidak peduli berapa tahun berlalu, tanggal peringatan kematian anak kita membawa kembali kenangan emosional yang mendalam dan perasaan yang menyakitkan (terutama jika ada trauma yang terkait dengan kematian anak itu). Hari-hari menjelang hari itu bisa terasa seperti malapetaka yang akan datang atau seperti sulit untuk bernafas," sambungnya.
4. Sadarilah bahwa kami berjuang setiap hari dengan kebahagiaan
Ini adalah pergumulan berkelanjutan untuk menyeimbangkan rasa sakit dan rasa bersalah karena bisa hidup lebih lama daripada anak yang sudah meninggal.
Paula mengaku sangat berat ketika ia harus pergi berlibur, sedangkan putranya tidak bisa ikut bersamanya.
"Sebagai orang tua yang berduka, kami terus-menerus menyeimbangkan menahan kesedihan di satu sisi dan kehidupan yang bahagia setelah kehilangan," ungkapnya.
5. Tidak akan melupakan anak
Baca Juga: Ikut Susuri Sungai demi Eril, Ridwan Kamil Lantunkan Adzan untuk Sang Putra
View this post on Instagram
Paula mengatakan, ia tidak akan pernah melupakan anaknya.
"Semakin kuat dan dalam sebuah cinta, semakin banyak kesedihan akan tercipta di sisi lain. Anggaplah sebagai kesempatan suci untuk berdiri bahu membahu dengan seseorang yang telah mengalami salah satu peristiwa paling menakutkan dalam hidup," tuturnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR