NOVA.id - Duka mendalam kini tengah dirasakan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan sang istri Atalia Praratya.
Putra sulung mereka, Emmiril Khan Mumtadz (Eril) diyakini meninggal dunia setelah hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss, Kamis (26/05) lalu.
Kehilangan seorang anak adalah hal yang sangat menyakitkan dan menyedihkan bagi orang tua.
Bahkan, peristiwa ini bisa menyebabkan trauma dan memberikan dampak pada perubahan biologis dan psikologis pada orang tua.
Saat mengetahui ada teman atau kerabat kita yang mengalami peristiwa duka ini, terkadang kita merasa harus memberikan ketenangan atau hiburan kepada mereka.
Namun, tak jarang kita justru mengucapkan atau melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.
Setelah kematian seorang anak, penting bagi kita untuk membiarkan mereka berduka dengan caranya sendiri.
Mereka mungkin sedih atau tertekan untuk waktu yang lama.
Mereka mungkin mengalami ledakan kemarahan, takut menjadi gila, atau memiliki perasaan bersalah dan takut yang mendalam.
Akan ada berbagai macam emosi untuk waktu yang lama.
Mengetahui emosi-emosi tersebut dapat membantu kita menerima perasaan mereka dan berhubungan dengan mereka dengan lebih baik.
Ingat, ini adalah saat ketika mereka membutuhkan cinta, perhatian, dan yang terpenting, penerimaan kita.
Dilansir dari laman Childrens Colorado, berikut ini beberapa cara memberi dukungan untuk orang tua yang kehilangan anak.
Melansir Mind Body Green, Paula Stephens, M.A., pendiri Crazy Good Grief sekaligus asisten profesor di Human Performance & Sport di Denver, CO., juga pernah mengalami peristiwa seperti Ridwan Kamil, di mana putra sulungnya meninggal sekitar 6 tahun yang lalu.
Sebagai seorang ibu yang kehilangan anaknya, Paula menginginkan orang lain melakukan beberapa hal ini kepadanya.
1. Mengenang anaknya
Kehilangan anak adalah rasa sakit yang dialami oleh semua orang tua yang berduka, dan itu adalah tingkat penderitaan yang tidak mungkin untuk dipahami tanpa mengalaminya secara langsung.
Baca Juga: Pulang ke Indonesia Setelah Seminggu Mencari Eril, Ridwan Kamil Menangis di Pelukan Ibunda
Seringkali, ketika kita tahu ada orang yang sedang berduka, kita mungkin enggan mendekatinya secara langsung. Tetapi sebenarnya Paula ingin orang-orang mengenang anaknya bersamanya.
"Jika kamu melihat sesuatu yang mengingatkan kamu pada anak saya, beri tahu saya. Jika kamu diingatkan pada hari ulang tahunnya dan merindukannya, tolong beri tahu saya."
"Dan ketika saya menyebut namanya atau menghidupkan kembali kenangan, hidupkan kenangan itu kembali bersama saya. Jika kamu belum pernah bertemu anak saya, jangan takut untuk bertanya tentang dia. Salah satu kegembiraan terbesar saya adalah membicarakan tentang dia," ucap Paula.
2. Pahami bahwa masih membutuhkan waktu
Setiap orang tua yang berduka harus menemukan cara untuk terus hidup dengan kehilangan.
Paula menghargai dukungan orang lain dan berharap mereka dapat bersabar sampai dia bisa berdamai.
"Tolong jangan beri tahu kami sudah waktunya untuk bangkit, jangan bilang itu adalah waktu yang sudah cukup lama, atau waktu menyembuhkan semua luka."
"Kami menyambut dukungan dan cinta kamu, tetapi rasa hancur kami tidak akan hilang. Itu adalah sesuatu untuk diamati, dikenali, diterima," ungkapnya.
3. Pahami bahwa sulit untuk melewati momen-momen khusus
Baca Juga: Hadapi Duka Mendalam, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua Setelah Ditinggal Anak
Paula mengaku masih menghitung ulang tahun dan berfantasi tentang seperti apa kehidupannya andai sang anak masih hidup.
"Momen ulang tahun sangat sulit bagi kami. Hati kami sakit untuk merayakan kedatangan anak kami ke dunia ini, tetapi kami malah menjadi sangat sadar akan luka di hati kami. Beberapa orang tua membuat ritual atau mengadakan pesta sementara yang lain lebih suka menyendiri," kata Paula.
Ada juga momen peringatan meninggalnya sang anak, dari hari, bulan, hingga tahunan.
"Tidak peduli berapa tahun berlalu, tanggal peringatan kematian anak kita membawa kembali kenangan emosional yang mendalam dan perasaan yang menyakitkan (terutama jika ada trauma yang terkait dengan kematian anak itu). Hari-hari menjelang hari itu bisa terasa seperti malapetaka yang akan datang atau seperti sulit untuk bernafas," sambungnya.
4. Sadarilah bahwa kami berjuang setiap hari dengan kebahagiaan
Ini adalah pergumulan berkelanjutan untuk menyeimbangkan rasa sakit dan rasa bersalah karena bisa hidup lebih lama daripada anak yang sudah meninggal.
Paula mengaku sangat berat ketika ia harus pergi berlibur, sedangkan putranya tidak bisa ikut bersamanya.
"Sebagai orang tua yang berduka, kami terus-menerus menyeimbangkan menahan kesedihan di satu sisi dan kehidupan yang bahagia setelah kehilangan," ungkapnya.
5. Tidak akan melupakan anak
Baca Juga: Ikut Susuri Sungai demi Eril, Ridwan Kamil Lantunkan Adzan untuk Sang Putra
View this post on Instagram
Paula mengatakan, ia tidak akan pernah melupakan anaknya.
"Semakin kuat dan dalam sebuah cinta, semakin banyak kesedihan akan tercipta di sisi lain. Anggaplah sebagai kesempatan suci untuk berdiri bahu membahu dengan seseorang yang telah mengalami salah satu peristiwa paling menakutkan dalam hidup," tuturnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR