Penanganan cedera dengan teknologi medis terkini
Cedera olahraga akibat bermain bulu tangkis dapat ditangani dengan tindakan non-operatif maupun operatif.
1. Non-operatif
Untuk menangani cedera yang tidak memerlukan operasi, serta upaya proses pemulihan pasca operasi, dokter spesialis kedokteran olahraga akan melakukan evaluasi untuk kemudian merancang program recovery yang sesuai dengan kondisi pasien.
Baca Juga: Cara Memilih Sepatu Olahraga yang Tepat Untuk Menghindari Cedera
Menurut Antonius "Biasanya diperlukan sesi menggunakan teknologi medis dalam periode cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera dan agar pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas kembali pasca cedera."
Adapun beberapa teknologi medis untuk penanganan cedera antara lain:
Prosedur terapi dingin yang dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga akut ataupun rehabilitasi cedera. Metode ini biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif.
Misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, keseleo, dan lainnya. Sesi perawatan rata-rata per pasien berlangsung hanya 1-2 menit, tergantung klinis dan target terapi serta instruksi dokter yang merawat.
Baca Juga: Tips Aman Bersepeda Agar Terhindar dari Cedera Cyclist’s Palsy
Metode penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah. Anggota tubuh yang terasa nyeri akan dialiri impuls listrik yang menjalar pada serabut saraf, sehingga membantu mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri/sakit. Durasi pengobatan TENS yang optimal adalah 40 menit.
Metode pengobatan dengan gelombang suara untuk merangsang jaringan di sekitar area cedera. Getaran gelombang suara dapat merangsang produksi kolagen dan menciptakan panas dalam jaringan, sehingga mampu mendorong penyembuhan pada jaringan lunak dengan meningkatkan metabolisme pada tingkat sel.
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR