"Jadi apapun yang terjadi pasti ditindaklanjuti. Apalagi yang terjadi terhadap masyarakat Jabar. Saya sudah mendengar langsung kronologi dari KPAID, asumsi ada persetubuhan, saya lihat videonya tidak mungkin. Apalagi anak kecil seperti itu. Jadi secara kasatmata di video tidak ada persetubuhan," tambahnya.
Kemudian, Uu meminta masyarakat tidak berasumsi bahwa kematian korban akibat depresi selama ini sebelum ada temuan dari Kepolisian kalau penyebab kematian adalah depresi.
Uu pun meminta masyarakat tak menyebarkan video dan tak membesar-besarkan kasus viral di Tasikmalaya ini.
"(Depresi) itu hanya asumsi masyarakat karena ada kronologi seperti itu. Namun itu belum pasti. Yang berhak menyampaikan adalah pihak yang berwenang, yaitu kedokteran," kata dia.
Apabila nantinya saat penyelidikan Kepolisian terbukti ada persetubuhan dalam kasus ini, lanjut Uu, dirinya masih tetap berharap untuk tak dilanjutkan ke Pengadilan.
Apalagi, menurut Uu, keluarga korban dan pelaku sebelumnya sudah islah dan bertemu serta telah selesai memberikan maaf.
"Harapan kami, sekalipun terjadi (persetubuhan), kasus tidak dilanjutkan. Karena anak kecil. Kedua, ini dampak keluarga yang sudah islah. Kan sudah ada maaf," tegas Uu.
Baca Juga: Nafa Urbach Sorot Kasus Bullying yang Viral di Media Sosial: Tindak Tegas!
Meski demikian, Uu pun akan memberikan hasil kunjungannya ini ke Gubernur Ridwan Kamil, untuk nantinya memberi keputusan terkait kasus ini.
"Tapi tetap hasil ini keputusannya di Pak Gubernur dan hasil akan saya sampaikan," pungkasnya.
Ridwan Kamil Minta Pelaku Perundungan Diberi Sanksi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR