NOVA.id - Kepuasan seksual dalam hubungan suami-istri merupakan hal yang penting untuk mempererat hubungan pernikahan.
Tak jarang, pasangan menjadikan orgasme atau kenikmatan puncak saat berhubungan seksual sebagai salah satu tujuan saat berhubungan intim.
Karena selain menyenangkan, orgasme juga memberikan kepuasan tersendiri bagi pasangan suami-istri.
Sayangnya, tak jarang terjadi, kita belum mencapai orgasme saat berhubungan intim, pasangan sudah selesai duluan.
Ya, nyatanya banyak perempuan yang tidak merasakan orgasme saat berhubungan seks.
Wajar demikian karena, “Secara anatomi memang perempuan lebih sulit orgasme, khususnya orgasme pada G-spot, tapi kalau orgasme klitoris relatif lebih mudah untuk didapatkan perempuan,” kata Zoya Amirin,M.Psi.,FIAS, seksolog klinis, kepada NOVA.
Baca Juga: Bentuk Miss V Sangat Pengaruhi Kepuasan Orgasme, Ini Alasannya
Pun secara reaksi seksual, laki- laki jauh lebih cepat dari perempuan.
Tak membutuhkan waktu lama bagi laki-laki untuk bisa merasa excitement atau terangsang, hingga akhirnya orgasme.
“Sementara perempuan, dari terangsang menuju orgasmenya lebih landai. Oleh karena itu butuh untuk diobrolkan dengan pasangan, saat akan bercinta mesti tahu dulu konsepnya,” kata Zoya.
Orgasme Bukan Tujuan
Lantas apakah mungkin kita dan pasangan bisa orgasme bersamaan?
Mungkin saja, jika memang sudah dipersiapkan dari awal, meskipun enggak bisa dibilang mudah, ya.
Yakni dengan memastikan pasangan bisa membuat kita excitement lebih dulu, sebelum dirinya.
Salah satu caranya, dengan memberi tahu kepada pasangan, titik-titik mana saja atau hal apa saja yang bisa membuat kita cepat merasa excitement.
Baca Juga: 5 Gaya Berhubungan Intim yang Bisa Capai Orgasme Melalui G-Spot
View this post on Instagram
“Jadi pada saat pemanasan sebaiknya (perempuan) sudah mendapatkan orgasme dulu, barulah masuk ke dalam hubungan seks penetrasi,” terangnya.
Dalam hal ini, tentunya penting bagi kita untuk mengenali tubuh kita sendiri. Sehingga dapat menyampaikannya kepada pasangan, Oh saya sukanya seperti ini, misalnya.
Namun jika orgasme ini dijadikan tujuan setiap kali berhubungan intim, tentu yang ada malah menjadi beban, tidak jadi nikmat malah cemas.
Kata Zoya, “Sebenarnya orgasme bukanlah segalanya, kalau targetnya selalu harus orgasme semua orang pasti kelelahan.”
Saat melakukan hubungan seksual setidaknya ada dua tahapan yang dirasakan, pertama tahapan nikmat.
Kenikmatan ini sifatnya sangatlah fisik dan teknis, seperti terjadinya lubrikasi di vagina, termasuk juga orgasme.
Baca Juga: Syarat Utama untuk Merasakan Orgasme Saat Berhubungan Intim dengan Pasangan
Kedua, di tahapan berikutnya ada kepuasan, yang hubungannya dengan kebahagian psikologis.
Justu di sinilah puncak kepuasan tertinggi ketika seseorang berhubungan seksual, yang sebenarnya bisa didapatkan dengan ataupun tanpa orgasme.
“Ketika kedua individu itu bukan hanya merasa enak, ada atau tidak ada orgasme itu harusnya bisa enak. Enak karena merasa dicintai dan bisa memberikan cinta lewat seks, terkoneksi secara seksual, jadi ini tahta tertingginya,” terang Zoya.
Kendati begitu, bukan berarti orgasme ini tidak penting, sesekali kita tentu bisa mengupayakannya.
Jadi enggak perlu khawatir lagi ya, kalau tidak orgasme saat berhubungan intim.
Dan seiring berjalannya waktu, semakin Anda dan pasangan lebih dalam mengenal satu sama lain, bukan tidak mungkin orgasme bersamaan mudah didapat.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR