Sementara pada kompor induksi mengandalkan radiasi elektromagnetik untuk mengantarkan panas.
Arus listrik akan bergantian melewati cincin ke peralatan masak.
Perbedaannya, kompor induksi tak perlu menunggu waktu untuk mendinginkan alat.
Kompor listrik lebih mudah dipasang dan digunakan.
Karena menyisakan sedikit panas setelah digunakan, kompor listrik bisa untuk menghangatkan makanan.
Panas pada kompor listrik terkontrol dan biaya energi lebih sedikit.
Sedangkan kekurangannya yaitu, sisa panas setelah dimatikan bisa berbahaya untuk anak-anak.
Kita juga perlu menunggu beberapa saat untuk panas, sehingga waktu memasak lebih lama.
Selain itu, kumparan logam sering kali mengantarkan panas yang tidak merata.
Baca Juga: Kompor Listrik Disebut Nggak Bisa Digunakan untuk Masak Rendang, Begini Penjelasan Sejarawan Kuliner
Berbeda dari kompor listrik, kompor induksi tetap dingin setelah memasak. Sehingga, kompor induksi lebih mudah dibersihkan karena permukaan kompor tetap dingin.
Kompor induksi yang tidak menyisakan panas bisa membuat biaya energi lebih rendah dan dapur lebih sejuk.
Terakhir, waktu memasak juga lebih cepat.
Meski begitu, kompor induksi umumnya lebih mahal daripada kompor listrik.
Selain itu, diperlukan juga alat masak yang kompatibel atau sesuai dengan induksi, seperti besi tuang atau baja tahan karat. Lalu, pada pengaturan tinggi, kemungkinan ada suara dengungan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.TV |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR