NOVA.id - Belakangan ini kita dihebohkan dengan kabar rencana pemerintah untuk mengonversi elpiji 3 kilogram ke kompor listrik.
Menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), pemerintah akan membagikan paket kompor listrik gratis kepada 300 ribu rumah tangga miskin.
Nantinya, setiap rumah tangga miskin akan menerima paket kompor listrik gratis senilai Rp2 juta.
Meski begitu, dilansir dari Kompas.com, pemerintah memastikan program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik maupun kompor induksi ini tidak akan diberlakukan pada tahun 2022.
Terkait dengan wacana ini, masih ada yang bingung soal perbedaan kompor listrik dan kompor induksi.
Walaupun sama-sama tanam, kompor listrik san kompor induksi merupakan dua hal yang berbeda.
Tedapat perbedaan yang mencolok antara kompor listrik dengan kompor induksi.
Kompor listrik menggunakan arus listrik yang mengalir melalui kumparan logam pada permukaan kompor.
Sementara lompor induksi mengantarkan panas menggunakan radiasi elektromagnetik.
Untuk mengetahui lebih lanjut soal perbedaan kompor listrik san kompor induksi, simak selengkapnya berikut ini, seperti yang dilansir dari Kompas.tv.
Cara Kerja Kompor Listrik
Baca Juga: Pemerintah Ingin Konversi Kompor Listrik, Bakal Lebih Hemat atau Tambah Boros?
Kompor listrik memakai desain tanam untuk mengalirkan listrik melalui kumparan logam di bawah keramik atau kaca.
Nah, arus listrik tersebut akan mengalir melalui logam pada permukaan kompor yang berupa keramik atau kaca.
Jika listrik telah mengirimkan panas ke permukaan kompor, maka alat akan memberikan tanda siap digunakan.
Lalu, energi panas pada keramik permukaan kompor akan menyalurkannya ke alat masak menggunakan energi inframerah.
Setelah kompor listrik selesai digunakan dan dimatikan, kompor masih akan terasa panas, sehingga perlu waktu agar permukaan kembali dingin.
Cara Kerja Kompor Induksi
Sementara pada kompor induksi mengandalkan radiasi elektromagnetik untuk mengantarkan panas.
Arus listrik akan bergantian melewati cincin ke peralatan masak.
Perbedaannya, kompor induksi tak perlu menunggu waktu untuk mendinginkan alat.
Kelebihan dan Kekurangan Kompor Listrik
Kompor listrik lebih mudah dipasang dan digunakan.
Baca Juga: Kompor Listrik Disebut Nggak Bisa Digunakan untuk Masak Rendang, Begini Penjelasan Sejarawan Kuliner
View this post on Instagram
Karena menyisakan sedikit panas setelah digunakan, kompor listrik bisa untuk menghangatkan makanan.
Panas pada kompor listrik terkontrol dan biaya energi lebih sedikit.
Sedangkan kekurangannya yaitu, sisa panas setelah dimatikan bisa berbahaya untuk anak-anak.
Kita juga perlu menunggu beberapa saat untuk panas, sehingga waktu memasak lebih lama.
Selain itu, kumparan logam sering kali mengantarkan panas yang tidak merata.
Kelebihan dan Kekurangan Kompor Induksi
Berbeda dari kompor listrik, kompor induksi tetap dingin setelah memasak. Sehingga, kompor induksi lebih mudah dibersihkan karena permukaan kompor tetap dingin.
Kompor induksi yang tidak menyisakan panas bisa membuat biaya energi lebih rendah dan dapur lebih sejuk.
Terakhir, waktu memasak juga lebih cepat.
Meski begitu, kompor induksi umumnya lebih mahal daripada kompor listrik.
Selain itu, diperlukan juga alat masak yang kompatibel atau sesuai dengan induksi, seperti besi tuang atau baja tahan karat. Lalu, pada pengaturan tinggi, kemungkinan ada suara dengungan.
Baca Juga: Pemerintah akan Berikan Paket Kompor Listrik Gratis kepada 300 Ribu Rumah Tangga Miskin
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.TV |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Presi |
KOMENTAR