NOVA.id – Diet detoksifikasi menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir. Berbeda dari diet pada umumnya, diet detoksifikasi tidak secara langsung bertujuan untuk mendapatkan berat badan dan bentuk tubuh ideal.
Tujuan diet detoksifikasi adalah mengeluarkan racun dalam tubuh yang masuk melalui konsumsi makanan dan kondisi lingkungan, seperti bahan kimia, logam berat, polutan, dan senyawa berbahaya lainnya.
Tubuh manusia sebenarnya dapat melakukan detoksifikasi secara alami setiap hari. Zat-zat berbahaya yang ada di organ-organ tubuh seperti usus, ginjal, hati, dan kulit dibuang dalam bentuk urin, feses, hingga keringat.
Namun, diet detoksifikasi dipercaya dapat membantu tubuh membuang racun. Apalagi, terkadang racun yang masuk sudah menumpuk sehingga kinerja tubuh untuk proses detoksifikasi menjadi lebih berat.
Tak seperti jenis diet lain, diet detoksifikasi diterapkan dalam jangka pendek. Biasanya, hanya berlangsung tujuh hari. Meski begitu, penerapan diet detoksifikasi sama dengan jenis diet lain, yaitu dengan mengatur pola makan.
Baca juga: Manfaat Jus Buah Delima, Bisa Tingkatkan Performa Bercinta
Seperti jenis diet pada umumnya, diet detoksifikasi tidak bisa diterapkan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu Sahabat NOVA pertimbangkan lebih dulu sebelum menerapkan diet ini.
Melansir situs web Healthline, diet detoksifikasi umumnya membatasi asupan kalori dalam jumlah besar. Kekurangan kalori secara drastis dapat menyebabkan tubuh kelelahan, mudah marah, dan memicu bau mulut.
Tentu, membatasi asupan kalori dalam jumlah besar akan mengurangi berat badan, tetapi hanya dalam jangka pendek. Itulah sebabnya tujuan utama diet detoksifikasi bukan untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, jenis diet ini sebaiknya tidak dilakukan oleh perempuan hamil atau menyusui, orang yang kekurangan gizi, penderita diabetes, dan orang dengan gangguan makan.
Manfaat diet detoksifikasi
Apabila dilakukan dengan benar, diet detoksifikasi akan mendatangkan banyak manfaat selain membersihkan zat beracun dalam tubuh. Masih melansir sumber yang sama, jenis diet ini disebut dapat mencegah berbagai risiko penyakit.
Penulis | : | ADV PI |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR